Jakarta, KOMPAS,com – Tiinggal menunggu hari saja, penerbitkan regulasi kendaraan listrik dan hybrid oleh pemerinah, mulai dari Peraturan Presiden yand diinisiasi Kementerian ESDM atau Peraturan Menteri Perindustrian Perindustrian soal Low Carbon Emission Vehicle (LCEV), sekaligus skema insentifnya.
Walaupun tidak semua merek kendaran di dalam negeri tampak antusias, tapi hampir semuanya menyambut baik, apalagi yang sudah memiliki teknologinya. Tak banyak mengisi pemberitaan soal mobil hybrid dan listrik seperti bebrapa merek lain, Mercedes-Benz ternyata mengaku punya komitmen kuat.
“Mercy ingin jadi yang terdepan. Sudah ada pertemuan dengan instansi dan pemerintah untuk menyusun rencana peluncuran kendaraan listrik di Indonesia. Produk plug-in hybrid nanti di bawah brand EQ Mercedes-Benz, termasuk yang bersifat listrik,” kata Roelof Lamberts, President & CEO PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Selasa (6/2/2018).
“Kami juga berkomitmen untuk menanamkan investasi perakitan lokal mobil ramah lingkungan tersebut. Namun ada periode transisi sebelumnya sampai bisa perakitan lokal, seperti akan ada skema CBU yang dipertimbangkan,” ucap Roelof.
Berapa lama periode transisi tersebut, kata Roelof, maksimal sekitar dua tahun. Mercy Indonesia mengaku sambut gembira regulasi kendaraan hybrid. “Kami masih memerlukan waktu untuk pelatihan baik dari sisi servis dan perawatan karena ini adalah kendaraan berbeda,” kata Roelof.
Roelof menuturkan, kalau keputusan akhir terkait model apa yang akan meluncur di indonesia tergantung pada beberapa faktor, misalnya skema perpajakan dari pemerintah.
“Meski begitu ini cukup menjanjikan dan kami dengan pemerintah akan fokus mengembangkan mobil berjenis ini (hybrid dan listrik),” ujar Roelof.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/02/07/080200515/tanpa-basa-basi-mercy-siap-rakit-hybrid-di-indonesia