Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Chevrolet Spark Tersengat Racun Kalajengking

Kompas.com - 29/05/2017, 15:05 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Seri perdana Black Auto Battle Solo 2017, sukses mengantarkan Rahman dari Costomized Yogyakarta meraih gelar "The Champ of Black". Dengan menggunakan Chevrolet Spark, Rahman merombak semua aspek mobil dengan tema Kalajengking.

Rancang bangun yang dilakukan Rahman memang cukup menyita banyak perhatian, bahkan juri pun sempat kebingungan menerka basis dari mobil yang digunakan. Karya Rahman menjadi salah satu contoh modifikasi ekstrem yang benar-benar mengubah tampilan asli mobil menjadi bentuk baru.

Baca : Honda S2000 Tampil "Sporty" ala JDM

Seluruh sektor diubah, tidak ada satu pun sektor yang menandakan bahwa ini merupakan Chevrolet Spark. Mulai dari rangka, sektor depan, belakang, samping, mesin bahkan sampai sistem roda pengeraknya.

"Semuanya berubah, prosesnya makan waktu cukup lama. Jadi kita sistem nyicil, mana yang cocok kita terapkan. Basisnya Chevrolet Spark karena memang waktu itu mobilnya sudah tidak terpakai lagi, jadi kita ubah total saja," ucap Rahman kepada KompasOtomotif, beberapa waktu lalu di Solo, Jawa Tengah.

Stanly/KompasOtomotif Modifikasi Chevrolet Spark The Kalajengking asal Yogyakarta

Panjang Chevrolet Spark ditarik menjadi enam meter dengan menggunakan tambahan sasis kustom ledder frame. Roda belakang ditambah gardan yang membuatnya memiliki empat roda sehingga total keseluruhan menjadi enam roda.

Seluruh eksterior pabrikan dilepas dan diubah dengan menggunakan rancangan baru. Tema Kalajengking dikawinkan dengan konsep futuristik dari sebuah mobil sport. Pintu baris kedua dihilangkan dan diganti dengan model gunting yang dibuka ke atas, sementara tampang depan pun juga berubah total.

Stanly/KompasOtomotif Menggunakan sasis ledder frame panjang mobil bertambah enam meter dengan tambahan enam roda.

Rahman juga tidak main-main dalam urusan estetika  tampilan. Agar nuansa sport makin kental, seluruh kustom bodi tadi dilapis dengan lapisan karbon. Bagian belakang dibuat bagasi dengan sistem motorized, tapi bukan untuk menaruh barang melainkan menjadi sarang bagi perangkat audionya.

Masuk ke Interior, jangan harap akan menemukan jejak Spark. Sama dengan eksterior, seluruh sektor sudah dikustom ulang dengan kreasi para pengrajin modifikasi, untuk temanya tetap terilhami dari kokpit sportcar yang bernuansa individual.

Beragam sistem hiburan sudah teraplikasi, mulai dari head unit Alpine sampai 30 monitor yang menghiasi kabinnya. Sistem kemudi juga kental dengan kesan futuristik layaknya kemudi mobil F1 yang berpadu dengan jok model bucket seat dari Bride. Ada enam takometer yang berfungsi untuk memantau seluruh tekanan di mobil, sedangkan pada konsul tengah terdapat tombol untuk mengatur sistem air suspension-nya.

Stanly/KompasOtomotif Konsep kokpit mobil F1 digunakan untuk menambah kesan futuristik.

Sayangnya, pengerjaan di interior tidak seperti ekterior, masih ada beberapa sektor yang nampak tidak cocok. Bahkan di beberapa bagian juga terdapat detail yang kurang rapih.

Baca : Honda Estilo, "Si Casper" Bertenaga 1.000 Tk

"Secara pengerjaan mobil ini memang belum sempurna, karena itu kita akan berusaha untuk menyempurnakannya lagi, terutama mengenai detail-detail di beberapa bagian," kata Rahman.

Guna mendukung bobot yang bertambah, mesin standar Spark dipensiunkan dan diganti milik Toyota Supra yang sudah diracik ulang dengan kapasitas 3.000 cc.

Stanly/KompasOtomotif Mesin tandar digantikan Toyota Supra yang diupgrade ulang menjadi 3.000 cc.
Sedangkan untuk menyalurkan tenaga all wheel drive ke roda belakang, Rahman membenamkan transfer case dari Mitsubishi Strada sehingga semua rodanya tetap berfungsi bukan hanya sekadar pajangan.

Untuk biaya, menurut Rahman ia sudah menghabiskan tiga kali lipat dari harga mobil aslinya. "Jumlahnya lupa, tapi kalau dari awal kira-kira sudah dapat tiga mobil seperti ini (Spark) lagi lah," ucap Rahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com