Toyota Agya "Gasruk" Korban PHP Turbo

KOMPAS.com - Low cost green car atau LCGC belakangan tidak pantang untuk dijadikan bahan utak-atik penyuka modifikasi. Bentuknya yang mungil membuatnya menantang untuk dioprek, seperti yang dimiliki Pongky dari Yogyakarta, Jawa Tengah, ini.

Pria yang ditemui di Solo saat kontes Black Autobattle 2017, Sabtu (22/4/2017), tepatnya di area parkir The Park Mall, Solo Baru, itu, memutuskan untuk menjadikan bodi LCGC miliknya semendekat mungkin ke aspal berkat dukungan suspensi udara. Otomatis, kondisi gasruk di jalan sudah jadi santapan sehari-hari.

"Kalau naik, pas normal, bisa setinggi tiga jari. Pas turun, ukurannya ya kira-kira satu jari ke tanah. Ya sering mentok juga ya karena dibawa jalan langsung, tidak pakai towing (truk gendong), termasuk saat ke tempat kontes ini (Yogyakarta-Solo). Biasanya juga selalu dibawa jalan, ya ke Semarang pernah, ke Solo ini," ujar pria yang mengaku bekerja untuk TNI AU ini.

Dimas Agya ceper di ajang Black Autobattle 2017 Solo

Saat sektor kaki jadi perhatian utama, sektor mesin pun tak urung didongkrak untuk naik daya. Karena itu pula, LCGC miliknya yang merupakan Astra Toyota Agya varian TRD keluaran 2015 ini beberapa waktu lalu sempat dipasangi turbo.

"Pas pertama di-start, meledak. Jadi sempat dibawa kembali ke bengkel. Kata mekanik di sana, ini salurannya kurang pas. Namun, ya akhirnya diputuskan untuk copot turbo karena takut mesinnya malah jebol," urainya.

Alhasil, untuk saat ini, Pongky berkutat di tampilan sporty. Agya tersebut memakai pelek dengan ukuran naik tiga level, dari 13 inci secara standar, ke 16 inci, serta ubah dudukan dari 4 baut menjadi 5 baut.

Ubahan lainnya terlihat dari pemasangan sunroof dan seperangkat audio bermerek Venom.

"Akinya dibikin dobel, satu khusus buat audio dipasang di belakang, lalu alternator diperbesar," ujarnya seraya menyebut balutan kain pelapis hitam yang terlihat empuk di tiap-tiap kursinya merupakan produk dari MB Tech.