Bandung, KompasOtomotif – PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memperkenalkan Davy J Tuilan sebagai Vice President Director of Marketing and Sales, yang akan menjadi nahkoda baru demi mendongkrak penjualan. Inilah salah satu langkah kongkret merek Jepang itu di Indonesia sejak mulai ”lesu darah” beberapa tahun belakangan.
Bisa jadi, Davy adalah orang yang tepat untuk membangkitkan Nissan dari "tidur". Dia bukan orang baru di dunia marketing. Sosoknya sudah terkenal sukses mengangkat Ford dengan berbagai produk yang diterima masyarakat.
Lalu, kemampuan analisanya yang tajam menarik minat Suzuki untuk menariknya sebagai ”pentolan untuk jualan”, dan berhasil mengangkat merek ini dengan Ertiga. Kini, Nissan yang merupakan satu payung (grup Indomobil) dengan Suzuki rupanya lebih membutuhkan sosok Davy.
”Saya masuk di saat yang sangat tepat, saat Nissan global memberi arahan konsep visi luar biasa, yakni Intelligent Mobility yang langsung menjadi diferensiasi dengan kompetitor,” ucap Davy, di Bandung, (2/12/2016).
Visi Nissan Intelligent Mobility itulah yang menurut Davy, sangat brilian. Konsep itu dikatakannya bisa jadi benang merah global, aplicable untuk produk di semua benua. Baik untuk pasar yang mature seperti Amerika Serikat dan Jepang, atau market berkembang seperti Asia, India, dan lainnya.
”Saya lihat Nissan punya potensi luar biasa, terutama di Indonesia. Di pameran yang lalu (GIIAS 2016), saya mendapati bahwa Nissan menjadi yang salah satu yang dicari. Paling tidak, dari brand awareness, Nissan punya peluang. Kini tinggal lalukan berbagai perbaikan, bisa dari resale value atau sisi aftersales,” ujar Davy.
Davy mengaku belum ada strategi khusus, karena dirinya baru saja bergabung dengan Nissan selama dua minggu terakhir. Dirinya berjanji, pasti akan membeberkan strategi tersebut tahun depan, sambil mempelajari apa yang bisa dilakukan.
Dia pun mengakui, penjualan Nissan belum optimal dibandingkan dengan kesempatan yang seharusnya bisa digenjot. Namun Davy dengan tegas mengatakan, tidak ada alasan ke depan penjualan tidak berkembang.
Nissan memang sedang lesu. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penurunan yang terus terjadi sejak 2012. Saat itu, penjualan mencapai 67.143 unit dan menjadi merek keenam terlaris di Indonesia.
Selanjutnya, turun terus. Pada 2013 Nissan menjual 61.119 mobil, atau turun sedikit. Kemudian, merosot hampir 50 persen pada 2014 dengan penjualan 33.789 unit. Lalu turun lagi pada 2015 dengan 25.108 unit. Pada tahun itu, saudara muda, Datsun menggesernya dari posisi enam besar.
Tahun ini, Nissan lebih menderita lagi. Pada 10 bulan pertama 2016, hanya 11.895 unit mobil terjual dan terpuruk di posisi ke-9. Misi Davy memang berat, tapi Nissan bukan merek kacangan yang akan menyerah. Mereka punya sejumlah produk yang siap menggebrak tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.