Karawang, KompasOtomotif – Daihatsu Sigra dan Toyota Calya lahir dari rahim yang sama, namun pada akhirnya jadi pesaing di pasaran. Sejak awal kedua produk ini memang dipisahkan dari spesifikasi dan harga, namun karena masuk di kelas yang sama, MPV 7-penumpang dalam lingkup Low Cost Green Car (LCGC), gesekan keduanya seakan tidak bisa dihindari.
Hiroyuki Fukui Managing Officer Toyota Motor Coporation yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur Toyota Astra Motor, menyampaikan, sejak kelahiran Daihatsu Xenia/Toyota Avanza pada 2003, kedua perusahaan telah mencatatkan keberhasilan melahirkan produk kolaborasi. Cerita sukses itu diharapkan juga terjadi pada Sigra dan Calya.
Setelah Xenia-Avanza, kolaborasi berlanjut ke Daihatsu Terios/Toyota Rush pada 2006, kemudian ke Daihatsu Ayla/Toyota Agya pada 2013. Semua produk itu bersaing di pasaran, namun terbilang sukses bersaing sehat dan menjaring konsumen masing-masing.
Fukui juga sempat mengucapkan terima kasih kepada Daihatsu yang selama ini sudah melahirkan produk kompak buat Toyota di Indonesia. Rasa syukur itu wajar saja sebab sebagian besar volume penjualan tahunan Toyota selama ini merupakan produksi Daihatsu.
Menurut Fukui mobil kompak bukan hanya populer di dalam negeri tapi juga global. Potensinya bukan hanya untuk domestik tapi juga ekspor.
Fukui menerangkan selama semester pertama 2016, jumlah ekspor Toyota Group dari Indonesia mencapai 80.000 unit atau mewakili 89 persen dari ekspor otomotif nasional. Walaupun dikembangkan spesial untuk Indonesia, Sigra dan Calya juga punya peluang menambah ekspor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.