Nasib Buruk Harley-Davidson pada Kuartal Kedua 2016

Millwaukee, KompasOtomotif - Harley-Davidson merilis hasil penjualan kuartal kedua (Q2) 2016, di mana mengalami penurunan 1,9 persen, secara global. Kinerja penjualan dalam negeri dianggap jadi salah satu penyebabnya.

Di kampung halaman, Amerika Serikat, penjualan HD merosot di angka 5,2 persen jika dibandingkan dengan Q2 2015. Sementara penjualan Harley-Davidson di luar negeri mengalami tren kenaikan 4,3 persen.

Namun, karena kontribusi penjualan domestik HD mencapai dua-pertiga dari total seluruh dunia, ini menyebabkan tren penjualan dalam negeri Amerika, mempengaruhi performa bisnis perusahaan secara keseluruhan. HD mengakui kalau secara keseluruhan pasar roda dua memang sedang turun, di angka 8,6 persen di Q2 2016.

Meski turun, HD mengklaim masih mendominasi di pasar Amerika, dengan penguasaan pasar mencapai 49,5 persen. Ini cukup jadi bukti kalau pengaruh HD masih sangat kuat di kandangnya sendiri.

“Kami sangat senang dengan kemampuan kami untuk mendominasi pangsa pasar di AS. Daya saing di sini semakin ketat, tapi demand HD sampai saat ini masih cukup baik ,” ujar Matt Levatich, President and Chief Executive Officer of Harley-Davidson, dari Asphalt and Rubber, Jumat (29/7/2019)

Sampai akhir tahun ini, Harley-Davidson menargetkan penjualan 264.000-269.000 unit. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan pencapaian pada tahun 2015 sebesar 266.382 unit, jadi target yang dipatok cukup realistis.

Pada kuartal kedua tahun ini, laba bersih (net income) HD sebesar 240,4 juta dolar Amerika, atau minus 6,5 persen. Sementara revenue (omzet penjualan) naik 2,2 persen dengan total pendapatan 1,86 miliar dolar Amerika.