Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Canggih Toyota Sudah Siap untuk Indonesia

Kompas.com - 13/06/2016, 07:02 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Isi calon regulasi baru, low carbon emission (LCE), memang belum diketahui karena tidak kunjung “ketuk palu”, tapi dari draft yang pernah dibuat telah diketahui mengatur tentang teknologi gas alam (CNG), biofuel, hibrida, listrik, hingga hidrogen. Andai saja terbit, LCE bakal membuka babak baru otomotif Indonesia.

Pada 2013 lalu, pemerintah telah menelurkan aturan low cost green car (LCGC) dengan beban Pajak Penambahan Nilai atau Barang Mewah (PPnBM) nol persen. Kini, pemerintah sedang mengkaji insentif seperti apa yang pas untuk LCE.

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) adalah salah satu pelaku industri Tanah Air yang memantau perkembangan. Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, mengatakan, teknologi maju Toyota sudah ada di negara-negara maju. Saat ini yang dipikirkan, pilihan mana yang cocok buat Indonesia.

“Yang mesti dilihat, konsumen kita seperti apa, fasilitasnya seperti apa. Walaupun sudah ada, untuk diproduksi di sini kan perlu persiapan baik internal maupun eksternal. Pemerintah harus menyiapkan infrastruktur,” kata Warih di Jakarta, Jumat (9/6/2016).

Febri Ardani Prototipe Toyota Limo CNG
Di Indonesia, Toyota sudah menjual model hibrida Prius dan Camry. Selain itu, Vios/Limo yang sanggup meneguk dua bahan bakar, bensin atau CNG, juga sudah diperkenalkan. Di luar negeri, Toyota punya banyak model bertenaga listrik dan yang terbaru, mobil hidrogen, Mirai.

Produk berteknologi canggih untuk dalam negeri masih dipertimbangkan, kata Warih. “Engga bisa langsung apa, harus ditimbang-timbang. Mana yang paling efisien di Indonesia. Model apa saja yang cocok dengan masyarakat Indonesia,” katanya.

Warih juga mengungkap varian hibrida buat model baru yang sudah diproduksi bulan ini, Sienta, bisa saja juga dirakit lokal kendati butuh perjuangan.

“Semua sudah kita siapkan, nanti kami tinggal pilih duluan,” ucap Warih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com