Sape, KompasOtomotif – Tim Navara "Jelajah Tanpa Batas" kembali melanjutkan perjalanan menaklukkan petualangan mendaki 50 gunung dalam 40 hari. Kali ini, tim harus melintasi Jalur Trans Flores yang melelahkan, karena berjarak 664 kilometer dari Labuan Bajo di Manggarai Barat, sampai Larantuka di Flores Timur.
Jalur ini terkenal punya pemandangan memesona, namun treknya cukup berbahaya: rawan longsor dan banyak tikungan tajam. Perjalanan dimulai dari Ende menuju Labuan Bajo, total 383 kilometer.
Perjalanan ini menuntut konsentrasi tinggi, karena jalurnya cukup menantang. Meski aspal yang dilalui rombongan cukup bersahabat, tetapi jumlah tikungan, tanjakan, dan turunan yang harus dilalui sampai tidak terhitung. Sepanjang jalan, mayoritas panorama didominasi pegunungan dan perbukitan hijau.
Ketangguhan Navara dan X-Trail di jalan aspal (on the road) diuji dalam perjalan ini. Seolah memang didesain sebagai pikap perkotaan, kedua andalan Nissan ini tanpa masalah melahap jalur panjang ini.
Longsor
Tetapi, bukan petualangan kalau tidak menemukan hambatan selama perjalan. Saat melintasi jalur ini, tim juga harus melalui beberapa titik rawan, salah satunya di Jalan Raya Ende-Maumere. Tepatnya, mulai kilometer 14-20, rombongan harus menghadapi perbukitan yang longsor.
Akibat bencana alam musiman ini, diberlakukan buka-tutup jalur. Setiap kendaraan yang lewat harus bergantian, karena jalurnya menjadi curam dan sempit untuk dilalui. Belum lagi jalan yang tertutup bebatuan cadas.
Sebenarnya rintangan ini bukan hal yang besar buat X-Trail, apalagi Navara yang punya sistem penggerak 4x4. Tanpa kendala berarti, jalan berbatuan dilalui tanpa kendala berarti.
Keriting
Kembali melanjutkan perjalanan, tim kini mengarah menuju Taman Nasional Kelimutu, yang terletak 60 km dari Kota Ende. Jalur selanjutnya adalah dari Kelimutu menuju Bajawa, juga tak kalah menegangkan. Kalau melihat sistem navigasi online, jalan yang dilalui seperti rambut keriting, berliku-liku tanpa ujung.
Jalurnya terdiri dari tanjakan dan turunan tajam serta belokan curam, sepanjang 185 Km atau lima jam perjalanan. Pada kesempatan ini juga, beberapa fitur unggulan Navara, seperti Super Hill Distance Control (HDC) dan Hill Start Assist (HSA) berguna.
Pengemudi tak perlu khawatir mobilnya “menggelundung” ke belakang atau maju ketika di tanjakan atau turunan. Sistem ini akan membuat mobil berhenti tiga detik, untuk mengakomodasi perpindahan kaki dari pedal rem ke gas, sehingga tidak kehilangan momentum.
Beberapa lokasi yang harus dilalui tim kali ini, membentang dari barat sampai timur Pulau Timor, melintasi beberapa tempat wisata ternama, seperti Labuan Bajo, Ruteng, Aimere, Bajawa, Maumere, Moni, Ende, sampai Larantuka.
Dari Bajawa tim Navara 'Jelajah Tanpa Batas' melanjutkan perjalanan ke Ruteng, dengan jarak 136 Km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Terakhir, dari Ruteng menuju Labuan Bajo yang adalah pintu masuk Taman Nasional Komodo, jalurnya disebut-sebut paling ekstrem.
Sepanjang 132 kilometer didominasi tanjakan dan turunan tajam, dengan belokan 180 derajat yang bikin jantung deg-degan. "Ini rute paling parah. Banyak tanjakan," tutur Rusdi, salah satu supir tim Navara "Jelajah Tanpa Batas" saat tiba di Labuan Bajo, Rabu (27/4/2016).
Ikuti kisah perjalanan pelari Willem Sigar di liputan khususKompas.com pada laman "Ekspedisi Alam Liar - 50 Gunung 40 Hari". Tim Kompas.com akan mengikuti perjalanan Willem mendaki 50 gunung secara lari maraton dalam 40 hari.
Perjalanan menuju kaki gunung ditempuh dengan jalan darat menggunakan mobil Nissan All New Navara. Ekspedisi ini juga didukung oleh Pertamina dan Eiger.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.