Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suzuki Siapkan Standardisasi Teknisi Lulusan SMK

Kompas.com - 31/03/2016, 14:04 WIB

Malang, KompasOtomotif — PT Suzuki Indomobil Sales dan PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) menyiapkan standardisasi para teknisi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia. Upaya ini dilakukan agar sumber daya manusia di Indonesia punya daya saing berstandar internasional seiring mulai bergulirnya skema perjanjian perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai tahun ini.

"Jadi, ini yang coba kami usulkan ke SMC (Suzuki Motor Corporation), prinsipal kami, dan mendapat sambutan positif. Nantinya, para lulusan SMK binaan akan memiliki sertifikasi keahlian, mulai dari perunggu, perak, emas, sampai platinum," kata Riecky Patrayudha, Service Head 4-Wheel 2-Wheel SIS di Malang, Kamis (31/3/2016).

Sertifikasi ini, kata Riecky, dibedakan dengan level keahlian yang dimiliki tiap-tiap lulusan, mulai dari pendidikan dasar, proses perawatan, sampai penyelesaian masalah (problem solving). "Ujungnya, nanti akan ada berbedaan gaji dan insentif ketika bekerja. Semakin tinggi grade, semakin besar yang diterima," ucap Riecky.

Kesempatan

Terkait kesempatan berkarir, Davy J Tuilan, Vice Managing Director Marketing and Sales SIS, menjelaskan, setiap siswa lulusan pelatihan Suzuki memang memulai karier dari teknisi di bengkel atau operator di pabrik. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki kesempatan untuk maju bersama Suzuki.

"Kalau bermodal pendidikan D-1, langsung jadi manajer, itu juga tidak benar. Semua proses seleksi alam dan uji kompetensi harus dilaluinya dulu, baru bisa mencapai karier bagus," ucap Davy.

Selain memberikan sumbangan material keras (hardware), seperti mobil, sepeda motor, atau mesin, Davy mengaku jadi punya keinginan tambahan. Upaya baru untuk merangsang munculnya para wirausahawan muda Indonesia.

"Saya jadi kepikiran, kenapa daripada hanya memberikan sumbangan mobil, kita juga berikan software juga, sistem yang digunakan untuk operasional suatu bengkel. Jadi, tinggal para lulusan pelatihan memilih, mau bikin bengkel sendiri juga bisa," ucap Davy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com