Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sudah Bisa Buat Mobil Listrik, Tapi Belum Jualan

Kompas.com - 24/02/2016, 15:33 WIB


Jakarta, KompasOtomotif
- Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi 29 persen di bawah business as usual pada 2030, sesuai dengan pernyataan Presiden RI di KTT Perubahan Iklim, di Paris, Desember 2015 lalu. Salah satu upaya mewujudkannya, adalah dengan mendorong industri otomotif supaya lebih giat mengembangkan teknologi kendaraan listrik.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, sesuai dengan tren perkembangan global, raksasa prinsipal otomotif global terus mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat bahan energi. Teknologi mobil ini mengarah kepada beberapa produk, seperti advance diesel/petrol engine, bahan bakar alternatif (biofuel), bahan bakar gas (CNG atau LGV), kendaraan listrik, hybrid, dual fuel (gasoline-gas), dan fuel cell (hydrogen).

"Populasi mobil listrik di dunia saat ini sekitar 4 juta unit dan diperkirakan pada tahun 2020 akan mencapai sekitar 10 juta unit. Indonesia harus mulai mengembangkan mobil listrik sebagai salah satu upaya mendukung komitmen penurunan emisi tersebut," kata Putu di acara FGD Pengembangan Mobil LIstrik bersama Kemenhub, Kemenristek dan Dikti, dan Akademisi, di Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016).

Sukotjo Herupramono, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Kendaraan Listik Bermerek Nasional (Apklibernas) mengatakan, penelitian terkait teknologi mobil listrik sudah bergulir di beberapa Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. "Permasalahannya adalah, kita sudah sanggup bikin, tetapi mau menjualnya bagaimana?" kata Sukotjo.

Di sini, pihak asosiasi berharap ada dukungan dari pemerintah menyangkut persiapan pasar domestik. Jangan sampai kesempatan yang ada di depan mata, hilang dan dicalpok asing."Saat ini, semua teknologi mobil listrik di dunia, masih belia usianya. Jangan sampai Indonesia kehilangan kesempatan ini, kalau mau bersaing, pemerintah harus ikut ambil bagian," ucap Sukotjo lagi.

Pemerintah Indonesia, lewat Kemenperin, kata Putu, siap menyokong industri ini dengan mendorong “Triplex Helix”, di mana asosiasi industri dapat berkolaborasi dengan akademisi dan Pemerintah. Bila perlu kerjasama yang selama ini sudah terjalin diperkuat dalam pelaksanaan pengembangan bersama, dalam konsep Engineering Center.

"Kemudian perlu dibuat roadmap khusus pengembangan mobil listrik ini," ucap Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau