Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hyundai Terus Berharap Tambah Model Lokal

Kompas.com - 20/02/2016, 09:24 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) masih terus berharap bisa merakit lebih banyak model di Indonesia. Selama ini HMI hanya memproduksi MPV H-1 secara Completely Knock Down (CKD) di pabrik Bekasi, Jawa Barat.

Operasi bisnis HMI hingga saat ini masih mengandalkan skema impor dari Korea Selatan dan India. Kedua negara itu punya perjanjian Free Trade Area (FTA) dengan Indonesia yang menguntungkan karena beban pajak impor direncanakan turun hingga 5 persen.

Meski terbantu dengan metode itu Presiden Direktur HMI Mukiat Sutikno mengatakan perusahaan tetap mau lebih banyak model dirakit di dalam negeri. Alasannya skema impor sangat dipengaruhi kondisi perekonomian termasuk nilai tukar dollar Amerika Serikat dengan rupiah. Tahun lalu saat rupiah terus terpuruk HMI melakukan pengetatan besar-besaran, dampaknya jumlah karyawan berkurang dari 900 orang ke 730 orang.

“Kalau dibilang (FTA) ada untungnya iya, tapi kembali masalahnya harapan kita tetap ada produk yang bisa CKD. Karena fluktuasi dollar, kalau tidak, mati,” ucap Mukiat, di Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Mukiat menjelaskan sudah meminta kepada prinsipal, Hyundai Motor Company, sejak tahun lalu, agar menambah investasi di Indonesia untuk menambah model CKD, namun hingga saat ini masih dalam tahap pertimbangan. Salah satu yang masih dipelajari adalah model dengan visibilitas volume produksi sesuai.

“Maunya kami juga bukan hanya CKD untuk domestic tapi juga ekspor. Produknya masih kami pelajari, nah belum ketemu yang pas. Kami juga harus lihat siklus hidup model, jangan nanti baru di-CKD 3 -4 tahun sudah ada produk baru. Semua harus in-line,” papat Mukiat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com