[Baca juga : Mengeksplor Produk Fenomenal BMW di Segmen Baru dan Jangan Sepelekan Mesin 3 Silinder pada MPV Ini]
Sektor lain yang juga masih mengusung aroma sport adalah karakter pengendalian. Kesimpulan tersebut muncul setelah awak redaksi mencoba Gran Tourer pelesir ke Cipanas, Bogor, akhir 2015 lalu.
Sedan
Karakter sedan mulai terasa saat menduduki jok ruang kemudi. Posisi sempurna mengemudi mirip dengan sedan, mulai dari setelan jok hingga posisi setir. Ditambah lagi desain kaca depan yang landai sehingga membuat pandangan luas dan kabin terkesan lapang.
Stabil
Rasa mantap juga terasa saat melesat di Tol Jagorawi, efek negatif pengendalian seperti limbung tidak terasa. Kondisi tersebut merupakan khas produk BMW yang rata - rata menggunakan suspensi karakter medium hard.
Untuk melakukan aksi pindah jalur dan manuver di tikungan tajam khas Puncak, MPV Rp 749 juta (off the road) ini terasa stabil. Pergeseran body nyaris tak terasa dan rasio putaran setir dan arah roda cukup baik. Cukup menyenangkan berada di balik kemudi dan tidak mudah lelah.
Nyaman
Biasanya suspensi berkarakter sport itu punya khas ayunan yang agak rigid. Tapi lain halnya dengan karakter pada Gran Tourer, yang ternyata memiliki ayunan cukup nyaman.
Hanya saja ketika melewati jalan rusak atau lubang, benturan ban terdengar agak keras, meski masih dalam taraf wajar. Hal tersebut terjadi karena penggunaan ban profil tipis 225/45 R18.
Secara garis besar, toleransi antara kenyamanan dan stabilitas pada Gran Tourer sangat pas. Bisa jadi alternatif pilihan MPV mewah di Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.