Valencia, KompasOtomotif – Kubu Honda Racing Corporation (HRC) belum puas atas hasil MotoGP Malaysia. HRC mengklaim data yang diambil dari sepeda motor Marc Marquez mengungkap ada usaha pebalap Yamaha Movistar Valentino Rossi menyingkirkannya dari balapan.
Crashnet, Senin (2/11/2015), memberitakan rilis HRC berupa percakapan tanya jawab dengan Wakil Presiden HRC Shuhei Nakamoto terkait insiden senggolan Rossi dengan Marquez yang terjadi pada putaran ketujuh dari 20 putaran di sirkuit Sepang. Aksi membuka lutut Rossi dikira sengaja dilakukan hingga Marquez tersungkur ke pinggir lintasan dan tidak bisa melanjutkan balapan.
“Sudah jelas Valentino sengaja mendorong Marc ke luar lintasan, ini yang melanggar aturan, hingga akhirnya Marc tidak punya pilihan selain melebar. Data dari motor Marc menujukan bahwa walaupun dia berusaha menghindari kontak dengan Valentino, tuas rem depan tiba-tiba menerima dampak yang akhirnya mengunci ban depan, ini adalah alasan kenapa ia jatuh,” kata Nakamoto.
Tekanan pada tuas rem itu dipercaya datang dari kibasan lutut Rossi, jelas Nakamoto. Ia juga mengungkap, data itu bisa didapat bila Dorna, FIM, ataupun media ingin mengetahuinya lebih lanjut.
Setelah GP Malaysia, Rossi mendapat penalti tiga poin dari Race Direction hingga total penalti yang ia kumpulkan selama musim 2015 mencapai empat poin. Artinya, enam kali juara dunia MotoGP itu tidak bisa mengikuti kualifikasi dan harus start dari urutan paling belakang pada seri terakhir di GP Valencia. Sementara apes buat Marquez sebab mendapat 0 poin karena terjatuh.
Atas kejadian ini peluang Rossi mendapat gelar juara dunia musim 2015 hampir pupus. Saat ini Rossi mengumpulkan total 312 poin, hanya unggul 7 poin dari kandidat lain Jorge Lorenzo. Rossi sudah mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport atas keputusan Race Direction dan FIM. Hasil banding itu akan diumumkan, Jumat (6/11/2015).
Nakamoto mengatakan menghormati keputusan Race Direction di GP Malaysia dan tidak mau menghakimi. Ia menghormati Rossi sebagai juara paling hebat sepanjang sejarah MotoGP, tapi tuduhan terkait GP Australia dan manuver di Sepang tidak bisa dimengerti.
“Kami berharap semua orang mengerti bahwa pebalap Honda balapan untuk menang dan murni kompetisi, tidak yang lainnya,” ujar Nakamoto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.