Teknologi Pengendus Nafas Pemabuk pada Kabin

Waterloo, KompasOtomotif – Banyak pemabuk yang tidak menyadari bahwa dirinya tak cukup mampu berkendara. Di Amerika Serikat, 11.000 lebih orang tewas dalam setahun karena mabuk saat berkendara. Di Indonesia kemungkinannya lebih kecil, tapi tetap ada. Buktinya, data Korlantas Polri sepanjang enam bulan pertama 2015, rata-rata orang kecelakaan karena mabuk sekitar 70-an kasus.

Produsen otomotif dan aksesori kelas dunia sudah mengantisipasi hal ini jauh hari dengan pendeteksi mata hingga cara mengemudi. Terbaru, Sober Steering Sensors asal Kanada, menciptakan teknologi baru yang sanggup dengan akurat mendeteksi pengendara mabuk.

Ada dua sensor yang digunakan dalam teknologi ini. Pertama, pendeteksi bau mulut dan nafas pengemudi yang diletakkan pada setir. Secara ilmiah, nafas pemabuk bisa dikenali dari kadar karbondioksida dan ethanol.

Sensor kedua, biosensor yang diletakkan pada tombol start/ stop. Saat jari menyentuh tombol ini, sensor yang ada pada tombol langsung bisa mendeteksi aliran darah dan seberapa besar kandungan alkohol yang mengalir.

Jika keduanya menerima sinyal yang sama, sistem akan otomatis memerintahkan mobil untuk tidak menyala. Bahkan di tingkat lebih lanjut, sistem akan bisa menginformasikan via GPS untuk melapor keadaan itu ke polisi atau bahkan anggota keluarga.

Perhatikan cara kerjanya lewat video berikut ini: