Colorado, KompasOtomotif - Kejaksaan Tinggi di Colorado Springs punya cara baru untuk menurunkan kebiasaan buruk para remaja yang gemar minum minuman keras sambil mengemudi di jalan. Kebijakan ini bersifat seduktif, menawarkan beasiswa 1.000 dollar AS (Rp 12,4 juta) bagi mereka yang mau membagi pengalamannya saat mabuk dan berkendara.
"Saya mencoba mengetahui apa yang bisa diceritakan sensasi itu dari anak-anak ini. Penghargaan diri dan pembelajaran diri menjadi alat yang sangat kuat untuk mengatasi hal ini," jelas Christian Schwaner perwakilan Jaksa kepada Denver Post, dilansir Autoblog (28/12/2014).
Schwaner berhadap dengan pendekatan baru mampu mendorong remaja tidak hanya mengakui perbuatannya itu dan mengurangi jumlah kecelakaan di jalan. Melalui berbagai pengalaman ini, bisa dijadikan pengetahuan bagi remaja lain untuk melakukan hal sama, sekaligus mengurangi jumlah remaja yang didakwa Mengemudi di Bawah Pengaruh Alkohol (DUI).
Sayangnya, pendekatan yang coba dilakukan jaksa ini dinilai negatif oleh sebagian kalangan. Kebijakan ini dianggap justru mendorong remaja untuk mabuk sambil berkendara.
"Saya pikir maksud yang disampaikan hal bagus," jelas Trooper Nate Reid, juru bicara Pemerintah Daerah Colorado State Patrol. Meskipun, para remaja yang mau mengaku telah melakukan tindak kejahatan itu mau memastikan hal itu tidak akan diulangi lagi. Selain itu, harus ada cara efektif menghindari keinginan remaja yang mau mendapat beasiswa dengan melakukan tindakan berbahaya tersebut.
"Saya harap program itu bisa berjalan baik dan anak-anak muda bisa mengakui kesalahan dan kemudian mereka mendapat pelajaran. Saya hanya berfikir mereka butuh lebih dari itu," beber Trooper.
Selain kecaman, dukungan juga diperoleh kebijakan itu, salah satunya oleh Mark Walle, politisi Partai Republik yang mewakili Colorado Spirngs di DPR. "Rata-rata orang mengemudi 80 kali sebelum akhirnya mereka tertangkap melakukan tindak mabuk sambil berkendara. Jika (Schwaner) meminta anak-anak untuk melakukan yang dipikir provokatif untuk mengubah kebiasaan itu, setelah ketiga atau kesepuluh kalinya, itu potensi untuk menyelamatkan nyawa lebih banyak di jalan," beber Walle.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.