Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Justru Lebih Serius pada "Mobnas" Selo

Kompas.com - 03/09/2015, 15:17 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Ironi. Satu kata ini sepertinya cocok untuk menggambarkan semangat perkembangan industri otomotif, terutama soal cita-cita punya merek asli Indonesia yang bisa mendunia. Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN semula mendengungkan proyek mobil nasional berteknologi listrik, tapi kini harus terjerat isu korupsi karena dianggap merugikan negara, hasil menciptakan beberapa prototipe bersama tim Putra Petir.

Salah satu karya yang dihasilkan dari proyek ini, adalah Selo, mobil sport listrik hasil karya Ricky Elson. Selo merupakan hasil pengembangan mobil sport listrik Tuxuci yang lebih dulu diciptakan oleh Danet Suryatama, juga salah satu tim Putra Petir. Kedua prototipe ini merupakan hasil gagasan Dahlan Iskan.

Kini, Ricky Elson masih memendam cita-cita untuk bisa mengembangkan Selo bukan sekedar berstatus prototipe. Secara tersirat, Ricky telah menjelaskan kalau pengembangan baru Selo di masa depan akan mendapat bantuan dari pihak Malaysia.

Melihat Kesempatan

Ketika KompasOtomotif menghubunginya, Kamis (3/9/2015), Ricky memang belum mau menjelaskan kesepakatan apa yang telah dibuat dengan pihak Malaysia. Tapi, dari hasil wawancara bisa dipahami kalau mimpi utama Ricky adalah memajukan teknologi listrik anak bangsa, memanfaatkan semua kesempatan, meski harus mengambil jalan yang diberikan negara lain.

“Kalau saya sudah menunggu ada pengembangan di negeri ini, ya (ternyata) nggak ada. Kalau ada yang menawarkan dari luar, kalau mau ya sudah,” kata Ricky.

Ricky mengaku tidak terlalu kecewa dengan apa yang diperoleh dari pemerintah Indonesia, pasalnya sebagai warga negara, ia sudah bisa menaksir seberapa jauh komitmen yang bisa terlaksana. Sebelumnya, Ricky juga  sempat dipanggil Kejaksaan Agung Republik Indonesia sebagai saksi perkara Tindak Pidana Korupsi pengadaan 16 unit Electric Microbus dan Electric Executive Bus yang melibatkan PT Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara, dan PT Bank Rakyat Indonesia serta dua tersangka, Agus Suherman dan Dasep Ahmadi.

Anehnya, di saat kejaksaan lagi sibuk menyita beberapa prototipe mobil listrik karya anak bangsa yang disumbangkan ke beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia, bangsa lain justru mengapresiasi karya asli Indonesia. Daripada menjadikan prototipe ini jadi barang sitaan yang tidak berguna, bangsa lain bersedia mengembangkannya menjadi kendaraan masa depan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com