Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Nasional Selo Diambil Alih Malaysia?

Kompas.com - 03/09/2015, 13:13 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Akun media sosial Ricky Elson, anak bangsa pengembang mobil listrik nasional Selo, sedang jadi sorotan. Pasalnya, di salah satu status yang ia buat pada 30 Agustus lalu, ada bagian yang tertulis, "Ada keinginan keras mereka untuk pengembangan mobil listrik bersama tim kami." Kata "mereka" merujuk pada negeri tetangga berinisial "M" yang sudah diketahui berarti Malaysia.

Dalam status itu, Ricky menulis telah berpikir tentang generasi penerus Selo dengan mesin baru. Wacana pembelian prototipe generasi baru Selo merupakan kelanjutan dari pertemuan dengan seseorang di "KL" delapan bulan yang lalu. "KL" mengindikasikan ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur.

Sejak awal, Selo memang dicita-citakan punya generasi penerus. Selo sendiri adalah hasil pengembangan mobil sport listrik Tuxuci yang digagas mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

"Kalau ada yang bisa lebih bagus untuk kami berkarya kenapa tidak. Kesempatan terbuka di sana," ujar Ricky saat dihubungi KompasOtomotif, Kamis (3/9/2015).

Ricky lebih lanjut mengatakan, status yang ia buat tidak berarti sindiran kepada siapa pun dan bukan wujud rasa kecewa. "Itu serius, bukan pekerjaan saya sindir-sindiran. Saya serius. Saya gak kecewa karena dari awal saya sudah tahu bagaimana proses pengembangan di Indonesia. Saya dari awal tahu bahwa masih jauhlah dari harapan, maksudnya itu ya negeri kita ini perlu banyak belajar. Itu saja," kata Ricky.

Ricky belum mau mengungkapkan status hubungan Selo dengan Malaysia. Ia hanya menjelaskan pengembangan generasi baru mobil listrik penerus Selo wajib terus diperjuangkan meski harus "dilempar" ke negeri orang lain.

"Maksudnya, kita ingin lebih baik, menyempurnakan kekurangannya. Akan seperti apa ya belum tahu. Kita masih menyesuaikan dengan permintaan mereka juga," ucap Ricky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau