All-New Hilux Bukan Cuma Jual Tampang Ganteng

Soal tampang memang selera, namun inilah yang diinginkan banyak konsumen di dunia untuk Hilux. Paling penting saat ini adalah kemampuannya, karena habitat mobil yang lahir dari proyek IMV Toyota itu bukan di aspal, namun lebih mengarah ke medan off-road.

Dilihat dari jantung pacu, di atas kertas performa tidak berubah. Mesin disel dengan kode 2KD-FTV turbo VNT masih dipercaya Toyota untuk menggerakkan pikap dengan berat kosong 2 ton. Tapi untuk tipe mesin bensin berubah, menggunakan teknologi Dual VVT-i.

PT Toyota Astra Motor memberikan kesempatan untuk menjajal line up tipe mesin diesel di trek khusus yang dibangun di area kosong kawasan Cisauk, Tangerang Selatan, Minggu (23/8/2015).

Berada di Hilux 2.5 G M/T, KompasOtomotif tak berlama-lama dengan nuansa interior yang semakin luk (mirip sedan), namun segera dirasakan getaran dan suara kabin. Cukup senyap. Bahkan suara mesin diesel canggih itu nyaris tak terdengar. Toyota berhasil menaikkan kesenyapan kabin dengan sejumlah improvisasi di balik kap mesin.

Rintangan pertama, dihadapkan dengan trek lurus bergelombang untuk dipacu hingga kecepatan tertentu, lalu direm sekuat tenaga dan mengikuti pembatas (cone). Tujuannya, mengetahui performa ABS pada kecepatan tinggi. Dengan fitur ini, Hilux tetap bisa dikontrol meski direm di atas gravel.

Tingkat kestabilan dan kenyamanan sangat baik. Perubahan pada batangan sasis yang ditinggikan ikut andil memberikan kenyamanan, didukung oleh pningkatkan stroke suspensi. Tidak ada gejala limbung saat dibelokkan mendadak.

Donny Apriliananda/Kompas.com Kemampuan menanjak Hilux terbukti.

KompasOtomotif merasakan sensasi responsif mesin disel turbo Hilux yang sangat galak. Bahkan untuk merasakan torsi besar 350 Nm bisa didapat pada putaran mesin sangat rendah, tak sampai 2.000 rpm. Tenaga juga terasa cepat didapat serasa ”napas” tak pernah habis.

Iwan Abdurahman, Technical Service Division TAM, membeberkan rahasia sensasi berbeda mesin Hilux baru itu bahwa transmisi dibuat berbeda. Untuk versi manual, kini punya enam gigi, sementara model lama 5-speed. Begitu juga dengan yang matik, kini punya lima gigi dibanding model lama 4 gigi.

”Rasio gir berbeda untuk menambah tenaga dan mendapatkan sesnsasi berbeda di awal. Kecepatan maksimal juga naik. Di atas kertas memang tenaga dan torsi tidak naik, tapi feeling-nya akan berbeda,” kata Iwan.

Sensasi galak di putaran bawah itu juga sangat terasa saat Putu Indra, pebalap dari Toyota Team Indonesia mengajak KompasOtomotif melakukan hot lap untuk merasakan speed off-road. ”Standarnya saja sudah begini, apalagi yang spek balap,” celetuk Putu.