JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut mandat kendaraan listrik (electric vehicle/EV) hanya setelah beberapa menit pelantikannya.
Mandat kendaraan listrik yang dimaksud adalah aturan federal yang diterapkan pada masa pemerintahan Joe Biden, yang mengharuskan standar emisi kendaraan diperketat secara bertahap.
Biden juga menetapkan target ambisius agar 50 persen kendaraan baru yang terjual pada 2030 merupakan kendaraan listrik, baik mobil listrik penuh maupun plug-in hybrid.
Baca juga: Pelantikan Donald Trump Jadi Presiden AS, Mobil The Beast Jadi Sorotan
Langkah tersebut diklaim sebagai upaya untuk menyelamatkan industri otomotif AS serta melindungi pekerjanya.
"Dengan tindakan saya hari ini, kita akan mengakhiri kesepakatan baru yang ramah lingkungan dan kita akan mencabut mandat kendaraan listrik, menyelamatkan industri kita sendiri dan menepati janji suci saya kepada para pekerja industri otomotif AS," kata Trump dalam pidatonya dikutip Reuters, Selasa (21/1/2025).
Menurutnya, mandat kendaraan listrik tidak mendukung industri otomotif AS yang telah memproduksi kendaraan-kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM).
Oleh karena itu, pencabutan mandat tersebut akan berpengaruh positif bagi industri, tenaga kerja, dan perekonomian AS.
Namun pencabutan mandat kendaraan listrik diproyeksi akan memengaruhi fokus produsen mobil dalam mengembangkan produknya di sana.
Baca juga: Waspada, Titik Rawan Macet Saat Libur Panjang Akhir Pekan Ini
Selain itu, Trump juga menargetkan revisi aturan Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) yang mengatur emisi gas rumah kaca untuk kendaraan model tahun 2027 hingga 2032.
Peraturan tersebut sebelumnya memproyeksikan bahwa pada 2032, produsen mobil perlu memastikan 30 hingga 56 persen dari kendaraan ringan baru mereka adalah kendaraan listrik.
Trump juga mengkritik kebijakan ramah lingkungan pemerintahan sebelumnya, dengan mengatakan bahwa fokus pada kendaraan listrik hanya memperumit keadaan. Ia berkomitmen untuk mencabut kebijakan-kebijakan tersebut demi melindungi kepentingan pekerja otomotif AS.
"Dengan kata lain, anda akan dapat membeli mobil pilihan anda (tidak harus kendaraan listrik)," ujar Trump.
Baca juga: Pembangunan Pabrik BYD di Indonesia Dipastikan Selesai Tahun Ini
Sebelumnya, saat menjabat sebagai Presiden AS, Joe Biden telah meluncurkan rencana besar untuk transisi energi bersih.
Pada 2021, ia menargetkan dua pertiga kendaraan baru menjadi kendaraan listrik pada 2032, meskipun target ini kemudian direvisi menjadi 35 hingga 56 persen.
Namun, Trump menegaskan bahwa dalam masa pemerintahannya, fokus utama akan dialihkan dari kebijakan lingkungan ke pertumbuhan industri manufaktur dan energi domestik.
Ia juga menyatakan rencana untuk menaikkan tarif terhadap barang impor dari China, Meksiko, dan Kanada guna memperkaya perekonomian AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.