Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggemar Ninja 150 Belum Tahu Rasanya Naik RR Mono

Kompas.com - 04/08/2015, 13:19 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Setelah purnatugas di Indonesia, Ninja 150 cc 2-tak harus menyerahkan tongkat estafet ke generasi penerus. PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) sebenarnya sudah jauh hari menyiapkan pengganti dengan tawaran Ninja RR Mono yang meluncur tahun lalu. Dasar tua-tua keladi, penjualan Ninja 150 2-tak tetap jauh lebih baik ketimbang calon suksesor.

Mengaca pada data penjualan AISI semester pertama 2015, dua tipe RR Mono berkutat di angka penjualan 2.254 unit. Bandingkan dengan gabungan tiga tipe Ninja 150 cc yang terjual 24.267 unit. Perolehan penjualan yang bagai bumi-langit. RR Mono yang notabene lahir sebagai sepeda motor sport 250 cc 1-silinder 4-tak susah mengejar image kuat sang legenda.

”Mereka yang fanatik Ninja 150 kebanyakan belum tahu rasanya RR Mono. Hasil survei kami ke komunitas Ninja 2-tak, mereka ingin akselerasi yang baik. RR Mono dapat (bisa menyamai) kok,” kata Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales & Promotion Department, Marketing & Sales Division KMI, Senin (3/8/2015).

Kawasaki Motor Indonesia via Facebook Kawasaki Ninja RR Mono (kanan) VS Ninja 150 RR.

Memang, Michael mengakui bahwa sensasi suara dan tarikan khas sepeda motor 2-tak tidak didapatkan pada sepeda motor 4-tak. Namun Michael menggaransi bahwa pengembangan Ninja RR Mono yang memang difokuskan untuk mendekati kemampuan dan mengganti Ninja 150.

”Stabilitas menikung (RR Mono) juga baik. Feeling nariknya juga berasa naik sepeda motor 2-tak. Tapi kalau sudah diskontinyu begini, mau gak mau mereka harus memilih sepeda motor baru,” ujar Michael.

Secara harga, memang versi 2-tak lebih murah. Tipe R (setengah fairing) mentok di Rp 29,8 juta, dan tipe RR di kisaran Rp 39 jutaan. Sementara RR Mono dibanderol Rp 44,8 juta dan dan 50,9 juta untuk tipe ABS.

Kita tinggal menunggu, apakah penggemar kecepatan yang suka naik Ninja 2-tak bisa berpaling ke RR Mono setelah momen diskontinyu hanyut?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com