Menurut Carl Johan Almqvist, ketidakpedulian itu disebabkan karena orang belum memiliki pola pikir yang benar soal keamanan atau safety. Padahal banyak sekali hal sederhana yang bila dilakukan bisa menghindarkan kita dari kecelakaan fatal. Salah satunya adalah menggunakan seatbelt saat berkendara, baik di sisi pengemudi maupun penumpang.
Dalam sebuah percobaan yang dilakukan Volvo terhadap sebuah truk yang digulingkan misalnya, tampak bahwa orang yang tidak mengenakan sabuk pengaman bisa membahayakan orang lain. Dalam video percobaan itu terlihat penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman bisa terlempar dan menghantam penumpang lain yang mengenakan sabuk pengaman saat truk terguling. Hal itu bisa berakibat fatal bagi keduanya.
“Langkah pertama dan termudah untuk menghindari akibat fatal dari sebuah kecelakaan adalah mengenakan seatbelt. Tidak peduli seberapa jago Anda mengemudi, namun bila Anda ditabrak kendaraan lain, seatbelt bisa menyelamatkan,” kata Almqvist dalam perbincangan di kantor Volvo Trucks, di Gothenburg, Jumat (26/6/2015).
Oleh karenanya tidak heran bila Almqvist selalu menolak menjalankan kendaraan bila masih ada penumpang yang belum mengenakan seatbelt.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk keselamatan berkendara adalah selalu konsentrasi pada jalan. Artinya, pengemudi tidak diperkenankan melakukan hal-hal yang mengganggu konsentrasinya, seperti misalnya membaca atau mengirim pesan lewat ponsel. “Saat mengirim pesan lewat ponsel, orang akan kehilangan fokus pada jalur di depannya karena pandangannya melihat ke layar ponsel. Bila terjadi sesuatu di depan, sangat sulit bagi pengemudi untuk menghindarinya,” kata Almqvist.
Menurut penelitian Olson et al tahun 2009 soal keamanan berkendara, menuliskan pesan melalui ponsel bisa meningkatkan resiko kecelakaan 23 kali dibanding mereka yang fokus mengemudi. “Hal yang berbeda terjadi saat orang menerima telpon menggunakan handsfree sambil mengemudi. Orang justru menjadi fokus pada kondisi di depannya saat menerima telpon, meski kemudian kurang memperhatikan apa yang terjadi di kanan kirinya. Oleh karenanya di Swedia tidak ada larangan menelpon sambil mengemudi,” ujar Almqvist.
Hal ketiga yang juga meningkatkan resiko kecelakaan adalah rasa kantuk. Dan untuk mengatasinya hanya ada satu solusi, yakni tidur. Bila pengemudi merasa mengantuk, disarankan untuk mencari tempat istirahat dan tidur sebentar.
“Sistem keamanan pada kendaraan dirancang sebagai jalan terakhir untuk menghindari kecelakaan fatal. Namun yang paling berperan dalam keselamatan adalah manusia yang menggunakan kendaraan itu,” ujar Almqvist.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.