Naga yang dimaksud di atas bukanlah hewan besar bersayap seperti dalam dongeng, namun alat-alat berat berukuran besar dengan kekuatan yang bahkan mengalahkan naga. Berbagai alat berat seperti excavator, loader, hauler, backhoe, dan bulldozer memang disediakan Volvo Construction Equipment untuk diuji coba.
Rombongan Volvo Trucks Indonesia dan negara-negara lain, tidak melewatkan kesempatan untuk mencoba menjinakkan “naga-naga” itu. Adalah kesempatan langka bisa mengendarai mesin-mesin dengan bobot hingga 50 ton tersebut.
Walau “test drive” ini dilakukan di medan yang pengujian, namun kondisinya dibuat semirip mungkin dengan lingkungan kerja alat-alat itu. Maka tak heran beberapa persyaratan harus dipenuhi, salah satunya adalah tidak boleh mengendarai dalam keadaan mabuk. “Nanti akan ada tes alkohol di setiap pos untuk menentukan apakah Anda boleh mengemudi atau tidak,” ujar Carl Gindahl, direktur Volvo Customer Center.
Awalnya awak redaksi ingin mencoba articulated haulers, truk pengangkut dengan penghubung badan dan kepala yang bisa berputar menyesuaikan kontur medannya. Namun antrean di situ terlalu panjang, mengingat banyak di antara peserta adalah konsumen truk. Akhirnya dialihkan ke mesin giling alias stoomwals. Ada dua pilihan, yakni soil compactors dan asphalt compactors. Keduanya untuk memadatkan tanah, namun yang satunya menggunakan ban karet di belakang, sedangkan yang untuk menghaluskan aspal, kedua rodanya besi.
Penguji disambut instruktur bernama Bjorn. Pria tinggi besar ini segera mempersilakan masuk ke kabin. Tidak seperti bayangan saya tentang mesin giling, ternyata kabin buatan Volvo ini sangat nyaman. Kursinya empuk, bisa diatur posisinya, pandangan dari dalam luas, dan batang kemudi nyaman dipegang. “Ini memang dirancang demikian agar para operator yang harus bekerja berjam-jam tetap merasa nyaman,” ujar Bjorn.
Langkah pertama adalah mengenakan seat belt, lalu memutar kunci kontak. Mesin pun menyala halus Tidak seperti kendaraan penumpang, stoomwals yang saya coba ini tidak menggunakan tuas rem di kaki. Hanya ada tuas untuk maju dan mundur. Saat kita hendak berhenti pun, tuas cukup diarahkan di tengah.
Saat mulai jalan, setir memang ringan sehingga cukup mudah membelokkan mesin seberat 8 ton itu. Setelah melalui jalur berkerikil yang lurus, Bjorn mengajak bermanuver. Bagian ini cukup membuat tegang , karena di jalur itu harus mendaki dengan kemiringan sekitar 35 derajat menggunakan stoomwals.
Awalnya ingin mengambil ancang-ancang dengan menggeser tuas lebih ke depan agar mesin melaju cepat. Namun menurut Bjorn, hal itu tidak perlu. “Alat ini kuat mendakinya, jadi santai saja,” ujarnya.
Benar saja, walau bobotnya 8 ton dan rodanya besi, mudah buat alat berat ini untuk mendaki. Tidak ada raungan mesin atau rasa tersendat. Volvo Soil Compactors SD75 bergerak dengan pasti. Persis di puncak gundukan, kita harus meluncur ke bawah. Bagian ini lebih asyik karena dari dalam kokpit, tubuh serasa akan terjungkal karena kemiringan medannya. Namun ternyata mesin ini bisa diajak kalem saat menurun. Tidak bergeser atau tergelincir sedikitpun.
Bergeser ke lokasi lain, KompasOtomotif berkesempatan mencoba excavator. Sengaja dipilih yang berukuran kecil karena jiwa kanak-kanak tiba-tiba muncul dan ingin bermain-main dengan mesin mungil seberat 2 ton ini. Volvo Compact Excavator EC20D ini memiliki lengan yang bisa menjangkau sejauh 4,36 meter. Ukurannya yang kompak membuatnya cocok dipakai dalam pekerjaan-pekerjaan di lokasi sempit. Ia bisa menggali hingga kedalaman 2,81 meter.
Mengoperasikan mesin ini ternyata cukup mudah. Tuas-tuas untuk menggerakkan lengan excavator sangat responsif, sehingga pengoperasiannya tidak perlu menggunakan banyak tenaga. Hanya diperlukan feeling, atau saling pengertian antara keinginan kita dengan gerakan mesin.
Setelah beberapa kali mencoba mengeruk batu, mengangkatnya, lalu membuangnya kembali, kita akan bisa menentukan seberapa dalam kita ingin memnggali, atau seberapa banyak material yang ingin kita masukkan dalam bucket. Semuanya itu bisa dikuasai dalam beberapa menit saja. Dan itu berarti naga kedua sudah dijinakkan.
Nantikan laporan selanjutnya bagaimana rasanya menunggangi raksasa Volvo, hanya di KompasOtomotif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.