Jakarta, KompasOtomotif – Varian baru bahan bakar Pertalite dengan kandungan RON 90 memang telah ditegaskan Pertamina bukan pengganti Premium RON 88. Meski begitu tetap saja diprediksi masyarakat butuh waktu penyesuaian menggunakan Pertalite sebagai alternatif pilihan bahan bakar.
Rencana kehadiran Pertalite telah mendapat banyak tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Kia Mobil Indonesia (KMI) yang mengatakan peluncuran Pertalite akan memengaruhi psikologi masyarakat, namun cuma sebentar.
“Menurut saya dalam waktu singkat mungkin akan memengaruhi secara psikologis tapi seperti kebiasaaan orang Indonesia setelah 3-4 bulan tidak berpengaruh lagi,” ucap Hartanto di Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/4/2015).
Sempat disebutkan Pertalite dengan kualitas bakar lebih tinggi dijual Rp 8.000-8.300 per liter, lebih mahal dari Premium, Rp 7.400 per liter. Keduanya akan tersedia di SPBU jadi masyarakat bisa memilih bahan bakar sesuai kebutuhan. Kondisi ini masih tergolong aman, beda seperti kenaikan harga Premium beberapa waktu yang lalu setelah subsidi pemerintah dilepas.
“Saat ini harga Premium tidak terpatok pada subsidi, jadi kalau harga di luar naik ya Premium ikut naik,” katanya.
Dampak paling besar yang perlu diperhatikan, tambah Hartanto, rentetan kondisi setelah harga BBM naik. Berbagai sektor ekonomi seperti “latah” ikut menyesuaikan harga, padahal belum tentu bersinggungan langsung dengan kenaikan BBM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.