Doha, KompasOtomotif – Ducati MotoGP harus mulai merelakan sebagian keistimewaannya dicabut. Keputusan ini diambil setelah tim yang kini dikomandani Gigi Dall’Igna itu mulai kompetitif dengan merebut tiga podium dalam kondisi lintasan kering, sejak pertama kali diberlakukan peraturan tersebut pada musim 2014.
Dua podium diperoleh pada balap pertama musim 2015 di Doha, Qatar, (29/3/2015), saat Dovizioso dan Iannone merebut tempat kedua dan ketiga. Satunya lagi ketika Dovizioso merebut podium ketiga pada balapan di Austin, AS, musim 2014.
Podium lain tahun lalu sebenarnya dicetak Dovizioso di Assen dan Cal Crutchlow di Aragon. Namun keduanya tidak dihitung, karena diperoleh saat balapan sedang dalam kondisi basah serta akibat keluar bendera kuning.
Alhasill, penggunaan bahan bakar selama lomba dari 24 liter dipangkas jadi 22 liter. Selain dua motor Dovi serta Iannonne, tim Pramac yang dihuni Yonny Hernandez dan Danilo Petrucci juga diperlakukan sama. Kecuali, Ducati milik Avintia yang ditunggangi Hector Barbera dan Mike Di Meglio karena turun di kelas open.
Ringan
Pemangkasan itu cukup ringan buat Ducati, apalagi masih tetap lebih banyak dua liter ketimbang Honda dan Yamaha yang hanya diperbolehkan membawa 20 liter. Dall’Igna juga mengungkap, selama ini Ducati tidak ada masalah dengan bahan bakar, karena tidak pernah melebihi 20 liter saat balapan, sama seperti Honda dan Yamaha.
Di luar bahan bakar yang mulai dipangkas, keuntungan lain untuk Ducati (juga diperoleh Suzuki dan Aprilia sebagai tim pabrikan) masih sama, yakni diperbolehkan pakai 12 mesin dalam satu musim (tim factory maksimal 5), boleh melakukan pengembangan mesin, tidak dibatasi untuk melakukan tes, dan boleh memakai ban lebih lunak seperti kelas Open.
Keistimewaan pakai ban lunak akan dicabut saat Ducati dan tim pabrikan lain yang baru bergabung (Suzuki dan Aprilia) sanggup memenangi tiga seri balap dalam kondisi kering. Sedangkan keuntungan sisanya akan tetap bisa dipakai hingga musim 2015 berakhir, karena pada musim 2016, Dorna akan menerapkan regulasi baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.