Dari jumlah itu, divisi bisnis otomotif Grup Astra mendapat jatah Rp 5 triliun. "Dari jumlah itu, sekitar Rp 2,3 triliun sampai Rp 2,4 triliun saja itu dari divisi komponen dan suku cadang sendiri," jelas Prijono di sela RUPST Grup Astra, di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2014).
Dijelaskan, meningkatkan modal usaha secara konsolidasi ini mencerminkan semangat Astra melihat potensi Indonesia di masa depan. Untuk infrastruktur, Grup Astra menyiapkan Rp 2,5 triliun guna menyelesaikan pembangunan Tol Mojokerto-Kertosono. Selanjutnya, Rp 4,3 triliun disiapkan untuk menopang kegiatan penyulingan CPO di Sulawesi, dan United Tractors akan mendapat jatah Rp 3,5 triliun.
"Nilai capex ini merupakan yang salah satu terbesar yang pernah dikeluarkan Astra, komitmen kami bagi negeri akan berkembang pesat ke depan," lanjut Prijono.
Potensi
Tingkat kepemilikan mobil di Indonesia masih kecil hanya 40-50 unit terhadap 1.000 orang penduduk, masih jauh di bawah negara maju yang tingkatnya sudah mencapai 600 mobil per 1.000 penduduk. Lembaga konsultan Boston Consulting Group, mengatakan, jumlah kelas menengah penduduk Indonesia mencapai 74 juta jiwa. Jumlah ini, juga naik rata-rata 10 juta per tahunnya.
"Mungkin dari 74 juta itu tidak semuanya mau beli mobil, tapi kalau kita ambil dua lapisan teratasnya saja setidaknya potensi mencapai 3 juta orang," beber Prijono. Untuk itu Grup Astra perlu melakukan langkah-langkah pasti untuk melihat besarnya potensi pasar otomotif di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.