Jakarta, KompasOtomotif – Diluncurkannya New MegaPro FI oleh PT Astra Honda Motor (AHM) menambah kuat deretan model sport untuk mengejar ketertinggalan. Modalnya tak hanya teknologi injeksi dan tampang yang segar, tetapi juga beberapa ubahan yang diyakini sangat dibutuhkan para pemuja touring.
Modal pertama adalah revisi bodi. Dibandingkan model lama yang masih menggunakan karburator, sekilas lebih ramping. Ini didapat dari perubahan shroud (bahu) yang lebih kecil. Menurut Eijiro Asakawa, Chief Engineer Honda R&D South East Asia Co. Ltd. Indonesia Representative Office, konsep desain diambil dari CBR1000R yang menganut garis Mass Forward Gravity.
”Jika garis atas dan bawah ditarik dari belakang, bodinya lebih agresif yang berakhir diagonal menuju bagian depan ke bawah. Ini menampilkan kesan tajam dan agresif. Shroud juga terdapat sirip yang mengesankan kecepatan. Lalu, dilengkapi penutup aki (side cover) yang lebih stylish,” terang Asakawa.
Touring
Posisi berkendara dipertahankan senyaman mungkin dengan setang yang sedikit mundur dibandingkan CB150R Streetfire. Kebutuhan para penyuka touring lain, pijakan kaki untuk boncenger digantungkan ke sasis yang diklaim minim getaran. Agar cipratan air tak banyak mengenai kaki, dipasang rear inner fender yang juga berfungsi juga sebagai penambah kesan sporty.
Fitur monosok yang bisa disetel tingkat kelenturan dipasang mendukung kenyamanan dengan ”Dual-Springs System”. Pegas bagian bawah dapat diputar (keras, normal, atau lembut) sesuai kebutuhan. Fitur lain, rem cakram depan-belakang, digital speedometer, secure key shutter, serta passing lamp (lampu dim yang fleksibel), bermanfaat untuk perjalanan jarak jauh.
Irit dan Responsif
Jantung pacu adalah generasi baru mesin MegaPro lama 150cc, SOHC, dengan transmisi 5-percepatan. Proses pembakaran diganti dari karburator jadi ke injeksi yang disebut Honda dengan PGM-FI. Dikatakan, pembakaran lebih sempurna sehingga tarikan lebih responsif.
Menurut AHM, dibanding kompetitor, akselerasi dari 0-200 meter dicapai dalam 11,6 detik. Raihan tersebut lebih cepat dari hasil milik kompetitor yang menorehkan 12,32 detik. Kecepatan maksimum mencapai 108,3 kpj.
Selain tenaga, kelebihan lain terletak pada konsumsi bahan bakar yang lebih irit dan ramah lingkungan. Dari tes laborarorium metode ECE-R40 AHM, diklaim mencapai 46,2 kpl, atau lebih irit 10 persen dibandingkan versi lama. Angka itu juga jauh lebih irit, dimana kompetitor tercatat 33,2 kpl. Standar emisi pun memenuhi kualifikasi EURO3.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.