JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah meluncurkan duo Supra X 125 dan Spacy Helm-In PGM-FI secara resmi pekan lalu, PT Astra Honda Motor (AHM) mengajak jurnalis merasakan kemampuan bebek dan skutik tersebut. Test ride dilakukan Segarra, Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta Utara, Senin (28/11).
KOMPAS.com jadi salah satu peserta untuk merasakan langsung kedua sepeda motor di lintasan dengan panjang sekitar 700 meter dengan karakteristik lurus dan dua sampai tikungan tajam. Sayang kesempatan yang diberikan kepada setiap peserta hanya dua lap, termasuk singkat!
Inilah kesannya!
Model pertama yang dites, Supra X 125 Helm-In PGM-FI. Sosoknya tidak berbeda versi karburator. Kebetulan KOMPAS.com sudah pernah turing dengan Supra X 125 Helm-In karburator dengan rute Tegal-Cirebon, akhir September 2011. Dengan demikian bisa membandingkannya.
Dari posisi mengendarai, sama saja. Perbedaan baru terasa ketika grip gas dipuntir cepat. Versi injeksi terasa lebih responsif! Apalagi saat harus menurunkan kecepatan dan memindahkan gigi kala menikung, tutup dan buka gas kembali. Terasa betul perbedaannya!
"Sistem Programmed Fuel Injection (PGM-FI) mengatur asupan bahan bakar lebih sempurna ke ruang bakar. Makanya lebih responsif, meski kecepatan maksimalnya cenderung sama," ujar Handy Hariko, Senior Manager Technical Service Development, AHM.
Kesan positif lain, waktu menikung Supra X 125 PGM-FI sangat mudah dikendalikan. Pada kecepatan 60 kpj di tikungan berbentuk "o" kecil, bisa dilibas dengan mudah kuatir oleng. Masalah yang agak merepotkan pengendara, posisi pijakkan kaki terasa lebih lebar karena bagasi ekstra besar. Akibatnya, kaki sedikit lebih terbuka saat mengendarainya.
Spacy Injeksi
Beralih ke "tunggangan" selanjutnya, yaitu Spacy Helm-In PGM-FI. Hal yang menarik pada skutik ini, mesinnya tampak lebih lebar dibandingkan dengan karburator. Menurut Endro Sutarno, Main Dealer Technical Training Centre Analyst AHM, "jeroan" mesin dan sistem CVT yang digunakan pada Spacy injeksi ini banyak mencomot komponen dari Vario. Sedangkan untuk mesin karburator dari BeAT.
Mendengar penjelasan singkat ini, KOMPAS.com langsung duduk di sadel, naikkan standar samping, menarik tuas rem, kemudian menekan tombol start dan "nyala". Kebetulan KOMPAS.com juga sudah berpengalaman dengan Spacy Helm-In karburator saat diluncurkan pada awal Mei 2011. Dengan ini pula bisa membandingkan.
Saat mesin mulai menderu, getarannya terasa lebih halus. Putar grip gas, Spacy injeksi langsung langsam. Pada lintasan lurus terasa betul perbedaannya dibandingkan dengan karburator. Skutik ini lebih responsif saat putaran mesin bergerak ke putaran sedan dan tinggi. Sedangkan Spacy karburator, galak di putaran bawah sampai menengah.
"Karena menggunakan komponen Vario, tarikan mesin berubah. Nafas Spacy injeksi lebih panjang pada putaran 4.000 rpm sedangkan tipe karburator pada putaran awal sampai menengah," beber Endro Sutarno.
Kesimpulan
Dari pengalaman singkat dua lap atau kalau dihitung rata-rata waktu tak sampai 10 menit berkendara, duo varian injeksi terbaru Honda ini layak diperhitungkan! Hanya punya perbedaan harga Rp250.000 dengan tipe karburator. Sedangkan kelebihannya termasuk banyak. Antara lain lebih irit bensin, perawatan berkala lebih mudah, emisi gas buang lebih bersih.
Padahal kalau memodifikasi Supra X 125 dan Spacy Helm-In karburator ke injeksi, biayanya bisa lipat ganda dengan hasil yang belum tentu maksimal. "Kalau mengganti sendiri, harganya jauh lebih mahal. Pasalnya banyak komponen yang harus diganti. Nilainya bisa Rp3-5 jutaan kira-kira," lanjut Handy Hariko.
Bagi Honda yang perlu diperhatikan, kemampuan jaringan bengkel Honda harus bisa memberikan standar layanan yang sama. Kalau hal tersebut bisa diperoleh konsumen, kekhawatiran tentang injeksi tak perlu diragukan lagi. Konsumen akan beralih dengan sendirinya ke injeksi!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.