Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diesel Boxer Mainan Baru Subaru (Bagian 2)

Kompas.com - 21/10/2008, 08:27 WIB

Untuk mendapatkan dimensi mesin sesuai dengan ruangnya di mobil, kepala silinder dibuat 17 mm lebih tipis dari mesin bensin boxer. Meski begitu, ruang bakarnya tetap kokoh. Lubang saluran isap dan buang pun diposisikan hampir harisontal. Tujuannya untuk menghasilkan pusaran udara yang kuat saat mengalir ke ruang bakar.

Injektor
Pemasangan injektor pada silinder hampir membentuk sudut 90 derajat. Ukurannya pun lebih pendek 40 – 50 mm dibandingkan injektor pada mesin diesel konvensional .

Perubahan yang sangat kentara pada mesin diesel boxer adalah bobot dan ukurannya. Umumnya, mesin diesel lebih berat dan besar. Pada diesel boxer pengguatan dilakukan pada bagian tertentu untuk menahan tekanan pembakaran yang tinggi. Meski begitu - sekaligus menjadi keunggulan mesin ini, - poros pengimbang tidak diperlukan lagi untuk mengurangi gutaran. Hasilnya, bobot pun bisa dikurangi.

Target Subaru memang berusaha membuat mesin diesel yang lebih ringan di bandingkan mesin diesek konvensional dengan kapasitas sama. Menurut Maeda yang memimpin proyek mesin ini, bila bobot terlalu berat dan berada di depan, akan mempengaruhi pengendalian mobil. Karena itulah, masalah yang satu ini menjadi tantangan tersendiri bagi Subaru dalam mengujudkan diesel boxer yang kompak dan lebih ringan.

Mesin diesel boxer lebarnya hampir sama dengan mesin boxer bensin, meski langkahnya 19 mm lebih panjang dari mesin boxer bensin. Diameter dan langkah mesin diesel boxer yang dibuat Subaru untuk 2,0 liter adalah 86,0 x 86,0 mm.

Getaran Rendah
Mesin boxder mempunyai struktur blok silinder yang berhubungan satu dengan lainnya pada bagian tengah mesin. Karakteristik seperti ini menghasilkan mesin yang kokoh dan getaran rendah. Untuk memperkokoh struktur mesin, Subaru coba menggunakan aluminium. Tetapi karena tekanan pembakaran pada mesin diesel dua kali lebih besar dari mesin bensin, akhirnya dgunakan struktur hibrida, aluminium dan besi.

Pada mesin sejajar, besi tuang sering digunakan sebagai bantalan pada bagian bawah. Pada mesin boxer diesel, tekanan tinggi dialami pada kedua sisi blok. Karena itu, semua jurnal poros engkol dibuat dari kombinasi besi tuang. Ternyata, tidak mudah untuk mempertahan kekokohan kedua material yang berbeda, terutama besi tuang dan aluminium.

Ketika diperiksa melalui simulasi komputer, keseimbangan antara besi tuang dan aluminium kadang-kadang tidak konsisten. Tes lain yang dilakukan sebelum mesin ini diuji coba langsung dijalan adalah menghidupkan 3 sampai 4 mesin  di “test bench" secara bersamaan selama 500 dan 1000 jam.

600 kali
Untuk merealisasi kekokohan dan kehandalan mesin diessel boxer, proses pemasangan mesin juga ditingkatkan. Di perangkitan Subaru di Oizumi, kualitas perakitan dipantau terus menerus. Contohnya, kebocoran oli diperiksa dengan menginjeksi cairan fluorencent ke dalam mesin. Torsi pengencangan baut dikontrol dengan cermat. Juga dilakukan metode tambahan, pengencangan dilakukan pada sudut tertentu.

Sistem injeksi bahan bakar common rail digunakan diesel boxer adalah generasi ke-3 dengan tekanan mencapai 1800 bar atau 600 kali tekanan pada injeksi bensin. Sama besarnya, bila satu jari digunakan menahan seekor gajah seberat 5 ton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com