JAKARTA, KOMPAS.com – Harga mobil bekas cenderung menurun seiring waktu, dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Selain usia kendaraan, kondisi fisik, rekam jejak servis, serta permintaan pasar turut menentukan seberapa besar penyusutan nilai jual.
Pemilik mobil perlu memahami faktor-faktor penyebab depresiasi agar harga jual mobil bekas tidak turun terlalu drastis.
Baca juga: Jangan Langsung Injak Rem Saat Kena Aquaplaning
Agus, pemilik Autohaus, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama dalam depresiasi harga mobil bekas adalah popularitas merek dan model kendaraan di pasaran.
"Biasanya kalau merek yang punya jaringan aftersales luas dan permintaan tinggi cenderung lebih stabil harganya dibandingkan model yang kurang diminati," kata Agus kepada Kompas.com, Minggu (9/2/2025).
Selain itu, kondisi fisik kendaraan juga sangat berpengaruh.
Mobil yang pernah mengalami kecelakaan, perbaikan besar, atau memiliki riwayat servis tidak teratur lebih cepat mengalami penurunan harga.
Baca juga: Pengendara Motor Ini Kena ETLE karena Gantung Helm
Agus menyarankan pemilik kendaraan untuk rutin melakukan servis di bengkel resmi agar nilai jual tetap terjaga. "Catatan servis berkala menjadi nilai tambah. Pembeli mobil bekas umumnya lebih percaya pada kendaraan dengan riwayat perawatan lengkap," ujarnya.
Agar nilai jual tetap kompetitif, pemilik mobil sebaiknya menjaga kondisi eksterior dan interior, memilih warna yang diminati pasar seperti putih atau hitam, serta mempertimbangkan model dengan fitur keselamatan dan teknologi terbaru.
Dengan strategi ini, depresiasi harga bisa ditekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.