SURABAYA, KOMPAS.com - Dalam rangka mengurangi emisi polusi, Blue Bird juga sudah menjalankan program layanan taksi berbasis gas. Program ini juga berlaku di pool Blue Bird Surabaya karena sudah ada 300 taksi yang menggunakan bahan bakar gas atau CNG.
Rito Sudarmawan, General Manager Bluebird Jawa Timur mengatakan saat ini masih banyak yang keliru dengan layanan ini karenan beranggapan menggunakan gas LGP. Padahal ini merupakan gas yang berbeda.
Lebih rinci, dirinya mengatakan kendaraan ini menggunakan dua sistem bahan bakar. Maka dari itu masih menggunakan BBM, namun tidak sebanyak taksi pada umumnya.
"Jadi kalau misalnya gas mau habis, indikatornya akan mendeteksi dan akan pindah pakai bensin, tinggal ditekan saja tombolnya untuk mengganti ke mode BBM, tombolnya ada dashboard dekat setir," katanya kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2024).
Baca juga: Perkenalan Nissan X-Trail e-Power e-4ORCE, tapi Belum Dijual
Lebih rinci, pada saat mobil posisi idle atau mesin mobil baru menyala biasanya akan menggunakan bahan bakar bensin.
Setelah itu di detik selanjutnya akan langsung berubah secara otomatis menggunakan bahan bakar gas.
Perpindahan dari gas ke bensin sama sekali tidak berubah dan mempengaruhi mesin mobil bekerja. Oleh karena itu penggunaan bensin sangat minim pada taksi jenis ini sehingga polusi yang dihasilkan juga lebih sedikit.
"Untuk sekali pengisian gas dalam sehari itu jaraknya bisa menempuh 160-180 kilo. Karena pool kita strategis di Darmokali maka dekat dengan tempat pengisian gas di jalan Ratna," kata Rito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.