JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi bus listrik saat ini di Indonesia mulai banyak digunakan jadi bus perkotaan. Misal di Jakarta, dipakai oleh Transjakarta, lalu di beberapa kota lain seperti Bandung, dan Surabaya.
Cuma memang, pengembangan bus listrik tampak masih di kota tertentu saja, belum merata. Padahal bisa dibilang penggunaannya praktis, bebas emisi, dan punya performa yang baik untuk kebutuhan komersial.
Andre Jodjana, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT SInar Armada Globalindo (SAG) selaku APM bus listrik Golden Dragon mengatakan, infrastruktur masih terbatas di beberapa kota.
Baca juga: Karoseri Piala Mas Bikin Bodi Ringan buat Bus Listrik
"Paling berat sebetulnya infrastruktur. Makanya di luar kota seperti Medan, Surabaya itu belum tersedia infrastruktur yang memadai," kata Andre di Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Menurutnya, pemerintah harus membantu menyediakan tempat pengecasan agar bus listrik bisa tersebar di berbagai kota. Kalau berkaca saat ini, tempat mengecas bus listrik dimiliki operator sendiri.
Baca juga: Ingat, Segera Bilas Oli Mesin Usai Motor Terendam Banjir!
Misal bus Golden Dragon yang digunakan Transjakarta, sehari jalan bisa sampai 250 Km. Baterainya masih ada sisa dan dicas di pool operator bus, bukan di luar itu.
Rencananya, SAG juga mau menyediakan alat charger yang lebih cepat pengecasannya. Tinggal colok selama satu jam, bus yang habis baterainya bisa langsung penuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.