Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Lewat Jalan Rusak Berpengaruh pada Kondisi Ban Mobil

Kompas.com - 15/10/2024, 08:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melewati jalan rusak sudah menjadi bagian dari keseharian pengendara di Indonesia. Namun, banyak yang belum menyadari dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh jalan yang berlubang atau bergelombang terhadap kondisi ban mobil.

Benturan keras dan getaran terus-menerus dari permukaan jalan yang tidak rata tidak hanya merusak kenyamanan berkendara tetapi juga berpotensi merusak struktur ban secara bertahap. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah serius pada ban yang, jika tidak segera diatasi, dapat mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang.

Menurut Zulpata, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, salah satu masalah yang sering terjadi akibat melewati jalan rusak adalah munculnya benjolan pada ban.

Baca juga: Bus Baru PO Muji Jaya Putra Mandiri, Pakai Bodi Legacy SR3 Tertinggi

"Ban benjol terjadi karena tekanan berlebih yang diterima ban saat melewati jalan bergelombang atau berlubang. Ketika ban tertekan secara tidak merata, terutama jika tekanan angin tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan, struktur dalam ban bisa rusak dan lapisannya mulai mengelupas, membentuk benjolan," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.

Kenali pemicu ban benjol dan bahayanya.HSR Kenali pemicu ban benjol dan bahayanya.

Zulpata juga menambahkan bahwa selain tekanan angin yang tidak tepat, panas yang berlebihan akibat gesekan juga bisa menyebabkan kerusakan pada ban.

"Ketika tekanan angin kurang, gesekan antara ban dan permukaan jalan akan meningkat, menghasilkan panas berlebih. Hal ini bisa menyebabkan lapisan dalam ban terlepas dan membentuk benjolan yang berbahaya," ucap dia.

Kondisi jalan yang rusak memperburuk situasi ini. Setiap kali ban terhantam lubang atau melewati jalanan yang bergelombang, dinding ban menerima tekanan yang berlebihan, membuat lapisan internal ban semakin rentan rusak.

Zulpata menegaskan bahwa memeriksa tekanan angin secara rutin dan memastikan kondisi ban tetap prima sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

ilustrasi tekanan udara ban.Astra Daihatsu ilustrasi tekanan udara ban.

Selain menjaga tekanan angin yang sesuai, Zulpata menyarankan pengemudi untuk lebih berhati-hati saat melewati jalan rusak dengan mengurangi kecepatan dan menghindari beban berlebih yang bisa semakin memperparah kondisi ban.

Baca juga: Rute Baru Bus DAMRI Sawangan-Bandara Soetta, Tarif Promo Rp 50.000

"Ban yang dipaksa menahan beban berlebih di jalan yang tidak rata akan lebih cepat rusak. Jadi, selain tekanan angin, berat muatan juga perlu diperhatika," kata Zulpata.

Pemilik mobil tentunya perlu melakukan pemeriksaan berkala terhadap kondisi ban, termasuk memeriksa keausan, retakan, dan tanda-tanda kerusakan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau