Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Keamanan, Teknologi Otomotif China Dilarang Masuk AS

Kompas.com - 16/01/2025, 17:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan larangan impor dan penjualan perangkat lunak maupun perangkat keras kendaraan dari China.

Kebijakan yang diumumkan oleh Gedung Putih ini, bertujuan melindungi rantai pasok dan keamanan nasional AS. Larangan tersebut akan diterapkan secara bertahap mulai 2027 mendatang.

Dengannya, semua mobil impor dari China akan terdampak secara signifikan dan sulit untuk masuk pasar AS.

Baca juga: Denza Resmi Masuk Pasar Indonesia, Segera Luncurkan Mobil Listrik

Test Drive Denza D9, MPV Listrik PremiumKOMPAS.com / Aditya Maulana Test Drive Denza D9, MPV Listrik Premium

Dilansir dari Reuters, peraturan tersebut mengatur pelarangan semua perangkat yang dapat menghubungkan kendaraan dengan dunia luar seperti Bluetooth, Wi-Fi, dan komponen selular maupun satelit.

Peraturan ini juga menyoroti teknologi seperti kamera, sensor, hingga komputer yang dapat dieksploitasi oleh pihak asing untuk mengumpulkan data sensitif tentang warga Amerika Serikat dan infrastrukturnya.

Selain itu, uji coba kemudi otonom mobil dari China yang dilakukan di wilayah Amerika Serikat juga akan dilarang.

"Mobil saat ini memiliki kamera, mikrofon, GPS, dan teknologi lain yang terhubung ke internet," kata Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo.

"Tidak perlu banyak imajinasi untuk memahami bagaimana musuh asing dengan akses ke informasi ini dapat menimbulkan risiko serius bagi keamanan nasional kita dan privasi warga Amerika Serikat," sambungnya.

Baca juga: Kelakuan Konyol Pengendara, Knee Down Cornering di Jalan Raya

Ilustrasi cip semikonduktoreurope.autonews.com Ilustrasi cip semikonduktor

Untuk mengatasi ancaman tersebut, Kementerian Perdagangan mengambil langkah proaktif dengan melarang masuknya perangkat lunak maupun keras yang terkoneksi internet dari negara China dan Rusia.

Peraturan terkait pelarangan perangkat lunak akan berlaku untuk model kendaraan keluaran tahun 2027. Sedangkan perangkat keras dari China akan berlaku untuk model tahun 2030.

Upaya yang dilakukan AS lantas dianggap sebagai upaya untuk memecah pasar otomotif global, dengan alasan keamanan data menjadi perhatian utama.

Meski begitu, ini berpotensi menjadi bumerang. Menghalangi perusahaan seperti Ford dan GM untuk memanfaatkan keahlian serta rantai pasok China dapat meningkatkan biaya produksi dan melemahkan daya saing dalam jangka panjang.

Perusahaan seperti PonyAI, yang didukung Toyota, dan Horizon Robotics, mitra besar Volkswagen, berkembang pesat di China dengan memanfaatkan komponen buatan lokal yang lebih murah dan algoritma canggih.

Baca juga: Ini Dampak Opsen Pajak terhadap Harga Jual Mobil

Regulasi ini dikeluarkan sebagai eskalasi dari upaya Amerika Serikat untuk membatasi perdagangan terhadap kendaraan pabrikan China, termasuk komponennya seperti komputer dan baterai.

Keputusan jadi lebih kuat ketika China berhasil memproduksi lebih banyak mobil daripada sebelumnya dan mendapatkan status sebagai eksportir mobil terbesar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau