SOLO, KOMPAS.com - Gonta-ganti merek oli mesin mobil masih sering dilakukan pemilik kendaraan, padahal kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi mesin karena bisa berdampak buruk.
Salah satu masalah yang dapat timbul adalah munculnya sludge atau endapan lumpur di dalam mesin, sehingga menyumbat saluran oli, mengganggu aliran pelumas dan akhirnya kerusakan komponen mesin.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan, memang benar jika gonta-ganti oli yang beda merek bisa mengakibatkan sludge atau lumpur.
Baca juga: TVS Santai Hadapi Motor Listrik China, Percaya Seleksi Alam
“Nah betul, karena setiap merek oli punya komposisi yang berbeda, kalau sering gonta-ganti merek oli tertentu ada reaksi yang bisa menimbulkan sludge,” kata Muchlis kepada Kompas.com, Jumat (23/8/2024).
Setiap pelumas dibuat dengan formula yang menyesuaikan materi dan karakter mesin, termasuk dalam penggunaan zat aditif.
Sehingga, tiap merek oli memiliki kandungan zat aditif berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Sludge muncul akibat kedua merek oli tidak dapat bercampur dan menyisakan endapan lumpur.
Baca juga: Mobil Bekas yang Transmisi Matiknya Bermasalah Sebaiknya Jangan Dibeli
“Sebenarnya spesifikasi kekentalan oli SAE sama, tapi komposisi zat aditif yang terkandung di setiap merek berbeda,” kata Muchlis.
Sebagai informasi, SAE adalah badan internasional yang indeks kekentalannya dipakai internasional. Untuk mesin bensin saat ini di SAE 0w-20, 5W-30, 10W-30, 10W-40. Sedangkan oli mesin diesel di SAE 15W-40, 10W-40.
Maka dari itu, untuk menjaga performa optimal dan mencegah kerusakan pada mesin, pemilik mobil disarankan untuk memilih merek oli secara konsisten dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.