JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan otomotif asal Jepang, Toyota berkomitmen untuk mendukung pemerintah RI untuk menciptakan kendaraan atau transpotasi yang terkoneksi, dapat diakses oleh semua kalangan, serta ramah lingkungan.
Upaya tersebut dikatakan Direktur Program Eksekutif Toyota Mobility Foundation, Pras Ganesh sejalan dengan visi perseroan dalam menciptakan mobilitas masa depan bagi semua masyarakat.
"Kami akan menggunakan jenis transportasi apapun untuk bisa memecahkan masalah mobilitas pada suatu wilayah. Tetapi, semua tergantung pada permintaan dan kondisi di lapangan," ucapnya saat ditemui, Rabu (19/6/2024).
Baca juga: Menperin Minta Produsen Otomotif China Jadikan RI Pusat Produksi EV
Konteks penyataan Pras itu juga menyangkut soal pengembangan bus listrik di dalam negeri, yang sempat dirumorkan beberapa tahun lalu.
Hanya saja dalam menerapkan transportasi yang tepat di Indonesia membutuhkan studi komperhensif dahulu. Mengingat kawasan terbesar Asia Tenggara ini sangat unik dan setiap daerahnya berbeda-beda.
"Kita ingin menghadirkan kendaraan yang dapat dimanfaatkan orang banyak, itulah alasan kita memperkenalkan beragam produk elektrifikasi baik BEV sampai HEV," ujar Pras.
"Ketika kita berbicara bus besar, di Ubud misalnya, mesti lihat kondisi jalannya seperti apa, infrastrukturnya pula. Sehingga ditarik simpulan, bus besar tak memungkinkan," lanjut dia.
"Namun hal serupa tidak akan sama dengan wilayah lain di Indonesia. Misalkan saat peruntukannya sebagai moda transit yang bergerak dari satu tempat ke Bandara, bus mungkin merupakan solusi paling tepat. Jadi, kita terbuka bagi semua kemungkinan," tambahnya.
Baca juga: Cara Toyota Jawab Tantangan Transportasi Berkelanjutan di Ubud
Sebelumnya, Toyota Mobility Foundation telah menyelesaikan uji coba program Sustainable Mobility Advancing Real Transformation (SMART) di Ubud, Bali yang berkerja sama co-developer Deloitte Future of Mobility Solution Center.
"Kami telah mencapai tujuan awal untuk mengusulkan model bisnis yang layak secara finansial yang memenuhi persyaratan lokal dan memberikan mobilitas untuk semua. Kami berterima kasih kepada semua mitra kami yang telah membuat program ini sukses," ujar Pras.
Lebih jauh, dia mengatakan program SMART@Ubud memiliki model bisnis potensial yang melibatkan penerapan 2 solusi, yaitu memanfaatkan 10 unit kendaraan listrik yang terdiri 5 unit BEV dan 5 unit HEV) untuk menjalankan layanan antar jempun on-demand.
Layanan tersebut terhubung di Area Ubud Tengah, dengan beberapa pemberhentian yang terletak dalam jarak 10 menit berjalan kaki dari tujuan wisata utama dan situs lokal populer.
Solusi kedua memasang sembilan monitor tampilan digital di sepanjang halte bus dengan lalu lintas tinggi di dalam Trans Metro Dewata Route, yang memberikan visualisasi jadwal bus secara real time bagi penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.