Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Peregangan Badan Saat Lelah Bawa Mobil Jauh

Kompas.com - 29/04/2024, 11:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik Lebaran 2024 sudah berkahir beberapa waktu lalu namun ada berbagai pelajaran yang diambil dari kegiatan tersebut, salah satunya yaitu pola istirahat yang tepat saat menyetir jauh ke luar kota.

Sebetulnya ada berbagai metode mengenai berapa waktu ideal bagi pengemudi untuk beristirahat dalam perjalanan. Pengemudi tinggal menyesuaikan dengan kondisi fisik dan kondisi aktual saat terjadi.

Baca juga: Video Lucu Problematika Mengayun saat Tutup Pintu Mobil

Kompol Ronald Andry Mauboy, Kasi Standar Cegah dan Tindak Ditkamsel Korlantas Polri, memberikan arahan jika menyetir jauh, buat pengemudi mobil baiknya berhenti setiap tiga jam untuk peregangan badan.

Kemacetan terjadi di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4/2024).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kemacetan terjadi di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4/2024).

"Maksimal itu tiga jam kemudian berhenti peregangan badan. Minimal bisa lalukan squat. Atau bisa juga berhenti setiap 120 km, terus harus gerak, biar rileks tubuh," ujar Ronald di acara Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi, Minggu (28/4/2024).

Untuk diketahui, squat adalah latihan fisik dengan cara menekuk kaki hingga menyerupai posisi seperti berjongkok atau duduk di sebuah kursi.

Baca juga: Perkawinan Dini dan Klenik dalam Novel Damar Kambang

Jika tidak bisa squat boleh lakukan gerakan lain, yang penting kata Ronald, peregangan dilakukan agar tubuh kembali segar.

Sering kali pengemudi yang kelelahan hanya beristiharat tanpa melakukan peregangan, atau lebih parah yaitu memaksakan menyetir padahal fisik sudah tidak kuat.

Ilustrasi wanita melakukan squat jump.Freepik/shurkin_son Ilustrasi wanita melakukan squat jump.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP, Bagnaia Mulai Tempel Martin

"Karena tubuh kita itu tidak bisa mengimbangi pikiran kita. Itu yang terjadi pada hilangnya konsentrasi," ujar Ronald.

Akhirnya menurut Ronald yang sering terjadi ialah tubuh tidak bisa lagi menahan beban. Salah satunya kemudin terjadi micro sleep yang sangat berbahaya. Pengemudi tidur sepersekian detik dan terjadi kecelakaan.

"Jadi memang faktor fisik itu sangat dominan saat kecelakaan. Kondisi kita lelah kurang persiapkan. Paling tidak berhenti sekitar 1-2 menit sehingga oksigen naik ke kepala," kata Roland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com