Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprilia Klaim RS-GP adalah Motor Tercepat di MotoGP Saat Ini

Kompas.com - 17/04/2024, 19:11 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang berpendapat bahwa motor Ducati Desmosedici GP24 atau GP23 adalah motor balap tercepat saat ini. Padahal, menurut data, pendapat tersebut adalah keliru.

Ducati bisa dibilang mendominasi di MotoGP dengan menurunkan delapan motor. Sedangkan Aprilia, saat ini hanya memiliki empat motor.

Baca juga: Vinales Membandingkan Aprilia dengan Yamaha dan Suzuki

Sudah tiga seri berlalu dengan total enam balapan, yakni tiga sprint race dan tiga balapan utama. Tapi, Ducati dan Aprilia memiliki jumlah kemenangan yang sama.

Maverick Vinales saat berlaga pada MotoGP Amerika 2024Dok. Maverick Vinales Maverick Vinales saat berlaga pada MotoGP Amerika 2024

Tiga kemenangan Aprilia semuanya disumbangkan oleh Maverick Vinales. Bahkan, pada kemenangan di balapan utama MotoGP Amerika 2024, Vinales berhasil finis pertama setelah merosot ke urutan ke-11.

"Sejujurnya, kalau kita melihat jauh ke dalam angka-angka, di Qatar motor tercepat adalah nomor 41 (Aleix Espargaro). Bila kita melihat jauh ke dalam angka-angka, di Portimao motor tercepat adalah nomor 12 (Maverick Vinales). Di sini, motor tercepat adalah motor nomor 12 lagi," ujar CEO Aprilia Racing Massimo Rivola, dikutip dari Crash.net, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Vinales Menang dan Cetak Banyak Rekor pada MotoGP Amerika 2024

Rivola menambahkan, menurutnya RS-GP adalah motor balap yang tepat. Meskipun, ini bukan motor produksi yang selalu bisa digunakan di setiap lintasan. Tapi, timnya berusaha keras untuk mencapai batas maksimal.

Aleix Espargaro saat berlaga pada MotoGP Qatar 2024Dok. @aleixespargaro Aleix Espargaro saat berlaga pada MotoGP Qatar 2024

"Kami berada di jalur yang benar, terutama dengan Maverick yang jelas berada di tempat yang tepat. Tugas kami adalah mempertahankannya di sana," kata Rivola.

Terkait masalah girboks di Portimao, menurut Rivola, kejadian tersebut bisa saja terjadi ketika pabrikan dituntut untuk meningkatkan performa secara cepat dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami akan melakukan langkah lain di akhir musim. Kami tahu apa yang sedang kami kerjakan, dan apa yang bisa memberikan keuntungan bagi kami. Namun hal itu membutuhkan waktu. Ini bukan hal yang bisa langsung jadi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau