Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Menepi Bila Lampu Indikator Ini Menyala Saat Perjalanan

Kompas.com - 14/04/2024, 10:01 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Perjalanan arus balik setelah Lebaran 2024 membutuhkan persiapan lebih matang. Salah satu yang diperlukan pengemudi adalah kesiapan bila ada kendala di perjalanan.

Ada kalanya, perjalanan memang harus dihentikan sementara untuk mengetahui kondisi mobil yang digunakan agar tidak terjadi kerusakan lebih fatal.

Salah satunya, pengemudi perlu memperhatikan lampu indikator tekanan oli mesin. Bila lampu ini menyala maka dapat diartikan pelumasan tidak bekerja dengan baik.

Baca juga: Jasa Marga Catatkan 16.000 Kendaraan Alami Saldo E-Toll Kurang Saat Arus Mudik


Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan, bila lampu indikator berbentuk cerek berwarna merah menyala artinya sistem pelumasan ada masalah.

“Lampu tersebut menyala karena sensor membaca telah terjadi penurunan tekanan oli, sehingga pengemudi harus membaca informasi tersebut sebagai masalah serius, kalau dipaksakan mesin bisa rusak,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, belum lama ini.

Muchlis mengatakan, mobil sebaiknya diberhentikan di bahu jalan karena peristiwa tersebut termasuk kondisi darurat.

Baca juga: 1.848 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi Sepanjang Arus Mudik 2024

Kebocoran oli mesin pada bagian seal poros engkol belakang dilihat dari sambungan mesin dan transmisi.Kompas.com/Erwin Setiawan Kebocoran oli mesin pada bagian seal poros engkol belakang dilihat dari sambungan mesin dan transmisi.

Saat mobil telah menepi, pengemudi disarankan memeriksa potensi kebocoran oli mobil dengan melihat kolong mobil dan memeriksa volumenya lewat dipstick.

“Pastikan apakah ada oli yang menetes dari bawah mesin, kalau tidak ada kebocoran dan diketahui volume oli berkurang, tambahkan oli mesin hingga penuh sesuai ketentuan, karena salah satu penyebab tekanan oli kurang adalah volume olinya kurang,” ucap Muchlis.

Namun, bila lampu indikator oli tetap menyala setelah oli mesin ditambahkan, kemungkinan ada masalah lain yang membuat tekanan oli kurang bisa karena pompa oli lemah, ada sumbatan atau sensor tekanan olinya sendiri yang rusak.

Baca juga: Arus Balik Mudik, Jangan Sembarang Simpan Barang Pakai Roof Rack

Cek volume oli mesin lewat dipstickTangkapan layar Cek volume oli mesin lewat dipstick

“Biasanya ketika kualitas oli kotor bisa menyumbat aliran oli, sehingga jumlah oli yang terbaca pada sensor tekanan oli tidak sesuai atau kurang, sama saja pelumasan tidak maksimal,” ucap Muchlis.

Muchlis juga mengatakan sensor tekanan oli mesin merupakan perangkat yang dikontrol oleh ECU, sehingga bila ada kerusakan internal atau kabelnya terputus juga bisa menyebabkan sistem membaca sebagai masalah yang sama.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan indikator oli menyala tidak boleh diabaikan, harus segera mengambil tindakan yang tepat.

Baca juga: Mengenal Highway Hypnosis, Kondisi Berbahaya Saat Mudik akibat Jenuh

Cek oli mesin lewat dipstickTangkapan layar Cek oli mesin lewat dipstick

“Saat situasi itu terjadi lebih baik menepikan mobil atau bisa cek ke bengkel terdekat bila kondisi memunngkinkan. Namun, bila mesin tidak bisa menyala panggil layanan bengkel ke lokasi mobil berada,” kata Bambang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Bambang mengatakan risiko memaksakan mobil tetap melaju dengan sistem pelumasan tidak prima dapat menyebabkan mesin rusak hingga berujung turun mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com