JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan niaga terus naik. Walau secara persentase tak naik jauh, cuma jumlah truk dan bus yang makin banyak, kecelakaan juga meningkat.
Yusa Cahya Permana, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) DKI Jakarta mengatakan, faktor utama penyebab kecelakaan itu ada lima, dari kondisi jalan, pengemudi, kendaraan bermotor, masyarakat dan lingkungan alam.
"Dalam dunia industri, bisa berperan di sisi keselamatan oleh pengemudi dan kendaraan," kata Yusa dalam acara Mini Talkshow Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI), Jumat (8/3/2024).
Baca juga: Isuzu Bicara Kemungkinan Bawa Truk Listrik di Indonesia
Masalahnya buat angkutan barang, ODOL masih jadi masalah besar. Cuma memang harus diakui, permasalahannya sangat kompleks, banyak pihak dengan kepentingan masing-masing.
"Risiko dari ODOL seperti rem blong, kendaraan tidak seimbang, kerusakan struktur (as patah), peningkatan blindspot, apalagi kalau over dimensi, muatan lepas, sling kurang kuat, tidak kuat karena overload," kata Yusa.
Baca juga: Berkendara Saat Hujan, Pastikan Selalu Jaga Jarak Aman
Sementara buat angkutan penumpang masih ada juga pelanggaran, 18 persen tidak punya izin, 47 persen buku KPS habis, 13 persen masa berlaku uji habis.
"Sifat pelanggarannya karena dari manusia. Perlu ada banyak kerja sama antar pihak, menghindari risiko kecelakaan," ucap Yusa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.