JAKARTA, KOMPAS.com - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengaku masih menunggu langkah Pemerintah RI dalam menyiapkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terintegrasi dan tersebar.
Sebab tersedianya infrastruktur pendukung seperti tempat untuk pengisian daya listrik kendaraan atau charging station merupakan satu kesatuan penting dalam pembentukan ekosistem EV.
"Kalau secara teknologi, kita sudah lengkap bahkan sampai truk listrik. Teman-teman yang ke Japan Mobility Show (JMS) 2023 lalu saya rasa sudah lihat," kata Presiden Direktur IAMI Yusak Kristian, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Minggu Depan
"Tetapi kan untuk menyiapkan infrastruktur pendukung merupakan tantangan tersendiri. Kita harus ready dulu, baru bisa masuk," ujar dia.
Jangan sampai, lanjut Yusak lagi, saat sudah dihadirkan angkutan berat atau truk listrik, pasar tidak bisa menyerapnya. Sebab para konsumen masih ragu dalam proses pengisian dayanya.
"Penggunaan truk itu berbeda dibandingkan bus atau komuter, yang sudah jelas diketahui trek maupun lajurnya ke mana saja. Jadi cukup mudah menghitung dimana titik pengisian dayanya," kata Yusak.
Baca juga: Menperin Optimistis Kendaraan Niaga Indonesia Bisa Lampaui Thailand
"Kalau truk rutenya tidak pasti. Kalau kita mau tes juga tidak ada charging station, bingung juga. Jadi harus disiapkan dulu," ucap dia lagi.
Meski begitu, Yusak tidak menampik kehadiran truk listrik Isuzu untuk pasar nasional. Tapi ia belum dapat mengatakan secara jelas.
"Kemungkinan selalu ada tinggal kesiapan kita untuk infrastrukturnya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.