Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stoner Bela Honda, Sebut Prestasi Jeblok karena Aturan MotoGP

Kompas.com - 04/03/2024, 15:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Crash


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pebalap MotoGP, Casey Stoner membela Honda yang prestasinya dapan disebut jeblok sejak musim 2020 lalu.

Mantan juara dunia 2011 bersama Honda itu mengatakan, raihan jelek Honda dalam beberapa musim terakhir disebabkan karena banyak faktor dan tak bisa disalahkan pada satu orang yaitu Alberto Puig.

Baca juga: Cara Mudah Deteksi Kerusakan Pada Kaki-kaki Mobil

Sebaliknya kata Stoner, posisi Honda memburuk karena di satu sisi kejuaraan MotoGP tidak melakukan tindakan tegas terhadap teknologi-teknologi inovatif yang dilakukan pada saat itu.

Casey Stoner saat menjadi test rider Ducati pada MotoGP 2018Twitter @Official_CS27 Casey Stoner saat menjadi test rider Ducati pada MotoGP 2018

“Alberto (Puig) tidak melakukan pekerjaan yang buruk. Ini hanyalah keadaan. Saya sangat memahami posisi Honda karena kejuaraan sepertinya tidak memiliki aturan," kata Stoner dilansir dari Crash, Senin (4/3/2024).

Tanpa bicara terlalu gamblang, Stoner mengatakan, inovasi seperti winglet dan lain sebagainya yang seharusnya dilarang tetap dibiarkan. Peraturan kemudian diubah agar pabrikan Eropa bisa mengakomodir teknologi tersebut.

“Mereka bisa mengadaptasinya dan mengubahnya agar semua pabrikan Eropa bisa melakukan apa yang mereka inginkan. Sedangkan Honda bersedia memasukkan semua pengembangan ini ke dalam motor dan uang yang banyak padahal aturannya untuk orang lain," ujarnya.

Baca juga: Jadwal MotoGP Qatar 2024, Balapan Digelar Akhir Pekan Ini

Casey Stoner.MOTORSPORT.com Casey Stoner.

“Winglet seharusnya dilarang lima tahun lalu, tetapi kemudian diterapkan pada musim berikutnya dan peraturannya tidak berubah," kata Stoner yang juga pernah jadi juara dunia bersama Ducati.

Stoner menduga ada lobi-lobi yang bermain sehingga hal yang seharusnya dilarang tetap dipakai. Hal ini yang membuat Honda kemudian kewalahan saat pandemi Covid-19 karena pengembangannya terbatas.

“Semua orang masih bisa memilikinya. Menurut Anda mengapa hal ini terjadi? Banyak hal terjadi di bawah meja,” ujar Stoner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau