Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Modus Kejahatan Senggol Motor di Jalan Macet

Kompas.com - 04/03/2024, 07:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kejahatan bisa terjadi di mana saja termasuk di jalan raya. Untuk itu, pengendara sepeda motor perlu tahu cara antisipasi supaya tidak menjadi korban para pelaku kejahatan.

Salah satu trik sindikat penjahat ialah modus senggol motor di kondisi lumayan macet. Penjahat biasanya mengincar korban di pasar atau jalan macet lainnya.

Tutorial tersebut diberikan oleh akun Instagram lambeonlen, yang memberikan melalui contoh video.

Baca juga: TVS Callisto 125 Meluncur di Jawa Timur, Harga Rp 24 Jutaan

Triknya adalah dalam kondisi macet ada orang yang naik motor di belakang menyenggol motor di depannya. Kemudian, ketika pengendara motor menoleh ke belakang, maka sindikat lain mengambil barang saat korban lengah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Lambe Onlen (@lambeonlen)

Penjahat akan semakin mudah melancarkan askinya jika korban terbiasa menaruh barang di bagian konsol atau laci terbuka yang biasanya ada pada skutik atau sukter otomatik.

Cara pencegahannya ialah jangan langsung termakan atau gebagah ketika ada motor di belakang yang menyenggol. Pastikan barang-barang aman dan buat pengguna skutik tidak meletakkan barang di konsol atau glove box.

Model laci terbuka skutik terkadang dijadikan pengendara jadi tempat singgah barang karena praktis. Cuma, desain yang tidak terlalu dalam membuat aksi kejahatan mudah dilakukan, tinggal dipepet lalu diambil barang, misalnya ponsel.

Baca juga: Jajal Mitsubishi Fuso Canter Bus, Jadi Sopir dan Penumpang

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, barang-barang berharga seharusnya tidak ditempatkan di laci terbuka.

"Selain mengundang kejahatan, juga berpotensi terjatuh saat melewati jalan bergelombang atau berlubang," ucap Agus kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Honda Scoopy bekasOLX Adoc. Honda Scoopy bekas

Memang menaruh barang di laci tadi praktis, tetapi itu merupakan perilaku yang punya potensi membahayakan dan jangan dijadikan kebiasaan. Menurut Agus, aksi kriminal di jalan tidak bisa diprediksi, tapi bisa dicegah atau antisipasi.

"Cegah dengan tidak mengundang orang untuk melakukan niat jahat, seperti menaruh barang berharga di depan," kata Agus.

Baca juga: Daftar Harga Skutik Bekas di Bawah Rp 10 Juta, per Maret 2024

Sebaiknya benda berharga seperti HP tadi disimpan di tas atau kantong jaket yang tertutup. Antisipasi seperti ini bisa menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

"Karena kejahatan sebenarnya bisa terjadi saat ada kesempatan," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau