JAKARTA, KOMPAS.com - Mitsubishi XForce menjadi penantang terbaru pada segmen sport utility vehicle (SUV) di Indonesia. Untuk bisa menyaingi para kompetitornya, Mitsubishi Motors membekalinya dengan mode berkendara Wet.
Banyak SUV yang dibekali dengan mode berkendara, tapi tidak ada yang memiliki mode berkendara Wet. Mode ini dibuat spesifik untuk permukaan jalan yang basah karena hujan atau genangan air.
Baca juga: Pengunjung IIMS 2024 Penasaran Jajal Mitsubishi XForce
Product Appeal Evaluation Departement Mitsubishi Motors Masahiro Tamura, mengatakan, teknisi Mitsubishi paling sering datang ke negara-negara di Asia Tenggara. Sehingga, mengetahui persis bagaimana kondisi jalannya.
Tamura menambahkan, sejak satu dekade belakangan ini, setiap dua bulan sekali dia selalu ke Indonesia.
"Jadi, Mitsubishi tahu bagaimana kondisi di ASEAN. Negara-negara di ASEAN sering kali mengalami hujan deras. Saya juga lihat di YouTube di daerah pinggiran kota banyak daerah yang belum diaspal. Sehingga, menjadi berlumpur saat hujan deras," ujar Tamura, saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, bebeapa waktu lalu.
Baca juga: Mitsubishi XForce Jadi Favorit Pengunjung Wanita IIMS 2024
Untuk itu, Mitsubishi menyematkan mode berkendara yang spesifik untuk kondisi jalan tertentu. Sehingga, pengguna XForce bisa tetap aman dan nyaman melaju di jalan.
Saat Mode Wet diaktifkan, Electronic Control Unit (ECU) akan memerintahkan kontrol traksi untuk menjadi lebih aktif. Termasuk juga fitur Active Yaw Control (AYC), di mana fitur ini berfungsi untuk menjaga mobil tetap terkendali saat menikung di permukaan jalan yang basah atau licin.
Pada saat yang bersamaan, respons di bagian pedal gas juga dikurangi. Begitu pula dengan respons setir yang menjadi lebih berat. Kondisi ini bertujuan untuk membuat mobil jadi tetap terkendali.
Selain mode berkendara Wet, pada XForce juga terdapat mode berkendara lainnya, yakni Normal, Gravel (bebatuan), dan Mud (lumpur). Keempat mode tersebut bisa dipilih melalui tombol yang ada di konsol tengah.
Setiap mode berkendara yang dipilih akan mempengaruhi empat aspek, yakni kontrol traksi, AYC, akselerasi atau respons pedal gas, dan respons setir.
Untuk mode berkendara Normal, diperuntukkan pada permukaan jalan aspal yang kering. Kontrol traksi, respons pedal gas, dan respons setir, pada mode ini berada di tengah-tengah atau seimbang. Tapi, kemampuan AYC akan berkurang.
Untuk mode berkendara Gravel, diperuntukkan pada permukaan jalan yang kering, tapi bukan aspal. Kontrol traksinya minim atau tidak terlalu aktif, tapi AYC akan dibuat seimbang. Sementara respons pedal gas sedikit berkurang dan respons setir akan menjadi lebih berat.
Lalu, untuk mode berkendara Mud, diperuntukkan pada permukaan jalan yang berlumpur. Kontrol traksinya juga tidak terlalu aktif dan AYC dinonaktifkan. Pedal gas juga dibuat tidak responsif dan respons setirnya dibuat normal.
Sebenarnya, pada XForce juga dibekali mode berkendara Sport, tapi ditempatkan terpisah dan diberi nama Drive Sport. Mode berkendara ini bisa diaktifkan dengan menekan tombol yang ada pada tuas transmisi.
Dengan mengaktifkan mode ini, sistem transmisinya akan dimanipulasi untuk bereaksi lebih cepat. Performanya juga akan menjadi lebih responsif, baik pada saat tanjakan maupun turunan.
Saat ini, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memasarkan XForce dalam dua tipe, yakni Exceed yang dibanderol Rp 379,9 juta (OTR Jakarta) dan Ultimate yang dipasarkan Rp 412,9 juta (OTR Jakarta).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.