JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Gresini Racing Ducati, Marc Marquez, mendukung rencana MotoGP untuk mengurangi piranti aerodinamika pada motor.
Seperti diketahui, juara dunia delapan kali itu terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya terhadap perangkat aero. Hal itu tidak berubah meski kini pebalap jebolan Honda itu pindah ke Ducati yang merupakan pelopor winglet.
Baca juga: Ada Razia Besar-besaran, Industri Knalpot Lokal Nyaris Mati
Marquez dengan tegas mengatakan, MotoGP perlu membatasi perkembangan aerobody pada 2027. Sebab di tahun itu MotoGP akan mengeluarkan serangkaian peraturan teknis baru.
“Bagi saya, hal pertama yang perlu kami lakukan adalah mengurangi aerodinamis," ujar Marquez dilansir dari Crash, Kamis (29/2/2024).
"Untuk masa depan MotoGP, saya tidak tahu apakah saya akan berada di sini, tetapi dalam dua tahun, tiga tahun, empat tahun, kami perlu mengurangi aerodinamika," ujarnya.
Baca juga: AHM Siapkan Kurikulum Pelatihan Berkendara Motor Listrik
Marquez mengatakan, pembatasan pengembangan aerobody pasti berpengaruh pada kecepatan motor. Namun hal itu tidak akan berdampak banyak buat penonton sebab yang dicari dari penonton ialah balapan yang menarik.
Marquez mengatakan motor MotoGP saat ini sangat kencang. Secara teknologi hal tersebut baik namun pada akhirnya pebalap jadi "mengikuti" motor dan membuat balapan membosankan.
“Ini akan membuat motor menjadi lebih lambat. Karena sekarang kami menggunakan torsi besar karena tidak ada wheeli dan kami mengerem sangat terlambat. Anda hanya perlu mengikuti garis, Anda tidak bisa melawan motornya," kata dia.
Marquez mengatakan, motor tambah kencang tapi jadi sulit menyalip pebalap lain. Jadi pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mengusahakannya," ujar Marquez.
"Lalu jika motornya lebih lambat, pertunjukannya akan lebih baik. Mengapa? Karena orang-orang yang menonton di TV tidak menyadari jika Anda berkendara dengan kecepatan 360 kpj atau 340 kpj. Ini masih lebih dari 300 kpj," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.