Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Tempel Anak Muda untuk Studi EV, Mau Jual Mobil Listrik Murah?

Kompas.com - 24/02/2024, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku mulai mendekati anak muda dengan rentang usia 15-29 tahun dalam mengembangkan mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV).

Langkah ini akan direalisasikan dalam aktivitas bertajuk e:Technology, yang merupakan kerja sama antara perusahaan bersama Jakarta Good Guide (JGG) untuk berkeliling kota Jakarta memakai mobil listrik.

"Millenials dan Gen Z merupakan penerus dan mereka memang melek terhadap teknologi dan isu lingkungan. Jadi memang arahnya ke sana," kata Sales & Marketing and Aftersales Director HPM, Yusak Billy di IIMS 2024, JIExpo Kemayoran, Jumat (23/2/2024).

Baca juga: Diler Berharap Honda Punya Mobil Elektrifikasi yang Lebih Murah

Honda Prospect Motor (HPM) mengandeng Jakarta Good Guide (JGG) untuk mengajak publik berkeliling kota Jakarta menggunakan produk-produk Honda e:Technology.Foto: Honda Honda Prospect Motor (HPM) mengandeng Jakarta Good Guide (JGG) untuk mengajak publik berkeliling kota Jakarta menggunakan produk-produk Honda e:Technology.

"Pada acara itu kita nanti bisa ngobrol, survey apa yang mereka mau. Jadi dalam mengembangkan suatu teknologi, perlu dipelajari baik-baik agar tepat," lanjut dia.

Kontribusi anak muda terhadap penjualan Honda pun disebutkan cukup signifikan. Tercatat, sekitar 40-45 persen dari total penjualan di model Honda Brio.

Hanya saja dalam kesempatan tersebut Billy masih enggan memastikan apakah nantinya ada produk mobil listrik murni murah yang ditunjukkan ke konsumen anak muda atau tidak.

Baca juga: Honda Kolaborasi dengan Jakarta Good Guide, Tur Pakai Mobil Listrik

Honda Brio SatyaHPM Honda Brio Satya

"First time buyer itu di Honda menyumbang sampai 40 persen, bisa kita lihat pada segmen LCGC. Kalau market share sih level-nya di 20 persen ya, tapi kalau di Honda sendiri sudah sampai segitu, bahkan pernah 50 persen," ucapnya.

"Sebab pasar yang gemuk di Indonesia memang untuk rentang harga Rp 300 juta sampai Rp 400 juta. Tapi nanti kita lihat saja, ditunggu," kata Billy lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau