Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Berkendara Ketika Terjadi Angin Kencang

Kompas.com - 23/02/2024, 12:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem disertai angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat (23/2/2024) hingga Sabtu (24/2/2024).

Angin kencang atau puting beliung juga sempat melanda 4 kecamatan di Bandung dan Sumedang. Di Bandung, daerah terdampak yakni Kecamatan Rancaekek dan Cicalengka. Sedangkan di Sumedang, Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor.

Dampak dari fenomena tersebut banyak mobil bergelimpangan, puing bangunan berserakan dan beberapa pohon tumbang. Untuk meminimalisasi risiko, maka dari itu diperlukan cara aman saat berkendara dalam situasi tersebut.

Baca juga: BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 23-24 Februari 2024

Hujan deras disertai angin kencang di Kabupaten Ngawi menewaskan stu pemotor yangvtertimpa pohon tumbang. Hujan juga membuat belasan pohon tumbang serta merusak sejumlah rumah warga.KOMPAS.COM/DANI Hujan deras disertai angin kencang di Kabupaten Ngawi menewaskan stu pemotor yangvtertimpa pohon tumbang. Hujan juga membuat belasan pohon tumbang serta merusak sejumlah rumah warga.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada beberapa kondisi saat hujan dan disertai angin kencang yang bisa memporak porandakan material yang dilewati oleh pengendara.

“Berlindung di bawah pohon, kanopi atau penutup yang tidak permanen itu tidak sepenuhnya aman dan ada bahayanya, karena rata-rata mudah rapuh,” ucap Sony, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Untuk itu, Sony menyarankan pengendara untuk selalu waspada dan jangan pernah merasa aman meski berada di dalam mobil.

Baca juga: BRIN Pastikan Angin Kencang di Rancaekek Bukan Tornado, Ini Penjelasannya

tiang listrik di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tumbang usai hujan deras disertai angin kencang melanda Sumenep kepulauan, Kamis (18/1/2024).Polres Sumenep tiang listrik di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tumbang usai hujan deras disertai angin kencang melanda Sumenep kepulauan, Kamis (18/1/2024).

“Saat berkendara, arahkan mata ke sekeliling, terutama atas karena ada kemungkinan tertimpa material-material yang terbang atau rapuh. Kunci dari itu semua adalah kewaspadaan yang tinggi sehingga bisa melakukan antisipasi dengan benar,” kata Sony.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, mengatakan, saat berkendara dgn sepeda motor kita harus tahu jika salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan adalah faktor lingkungan, yaitu kondisi cuaca.

"Apabila ketika kita berkendara kemudian kondisi cuaca sedang tidak baik atau ekstrem, seperti hujan lebat atau angin kencang, sebaiknya jangan memaksakan untuk berkendara," ujar Agus, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: BMKG Jelaskan Angin Kencang di Rancaekek Masuk Kategori Puting Beliung, Bukan Tornado

Pohon tumbang akibat angin kencang di Banyuwangi. Potensi ini bisa terjadi lagi dalam beberapa hari ke depan mulai Kamis (18/1/2024) karena BMKG sudah mengeluarkan peringatan perihal cuaca ekstrem di Banyuwangi. Masyarakat diimbau waspada terhadap beberapa kemungkinan bencana seperti hujan es, banjir, angin kencang.Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan Pohon tumbang akibat angin kencang di Banyuwangi. Potensi ini bisa terjadi lagi dalam beberapa hari ke depan mulai Kamis (18/1/2024) karena BMKG sudah mengeluarkan peringatan perihal cuaca ekstrem di Banyuwangi. Masyarakat diimbau waspada terhadap beberapa kemungkinan bencana seperti hujan es, banjir, angin kencang.

"Bahkan, jika tetap dipaksakan untuk berkendara, maka keseimbangan motor akan lebih ekstra untuk dikendalikan, karena adanya dorongan angin kencang tersebut," kata Agus.

Apalagi, ketika posisi motor sedang berada di atas jalan layang, di mana embusan angin biasanya lebih terasa kencang. Tentunya, akan sangat berbahaya jika tidak waspada.

Agus menyarankan, menepilah atau berhenti mencari tempat yang aman agar terhindar dari potensi bahaya tidak langsung, seperti baliho roboh, pohon rubuh, dan lainnya.

Baca juga: 2 Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung


"Area atau tempat yang tidak disarankan untuk berteduh adalah di bawah pohon besar, halte bus yang terlalu kecil, dan tempat-tempat yang berpotensi roboh atau terbawa angin," ujarnya.

"Sebaiknya bisa berteduh ke dalam ruko atau mall atau tempat yang aman dari terpaan angin dan hujan," kata Agus.

Jadi, dalam kondisi angin kencang berembus ketika sedang mengendarai motor, penting untuk waspada dan tidak memaksakan diri. Lebih baik cari tempat aman untuk menepi hingga kondisi mereda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com