JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyebut bahwa pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) untuk kawasan Asia Tenggara dan Australia.
Pernyataan tersebut seiring dengan pertumbuhan industri EV nasional yang terus positif. Paling baru, Chery melalui Omoda E5 telah mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40 persen.
"Kami mendorong produsen mobil listrik untuk segera melakukan pendalaman pendalaman struktur dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi di ASEAN dan Australia," kata Airlangga melalui pesan video ketika peluncuran Omoda E5 di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Baca juga: Airlangga Hartarto Jadi Pemilik Pertama Omoda E5 di Dunia
Sementara itu, ia juga meminta Chery mempertimbangkan investasi di bidang produksi baterai mobil listrik di Indonesia.
Sebab menurutnya Indonesia punya potensi besar untuk menjadi bagian dari rantai pasok global EV sebagai hasil hilirisasi mineral seperti nikel, alumunium, dan tembaga.
“Chery Indonesia juga dapat mempertimbangkan investasi untuk produksi baterai EV di Indonesia mengingat Indonesia akan menjadi global supply chain untuk baterai EV sebagai hasil hilirisasi, antara lain nikel, aluminium, dan tembaga,” ucap dia.
Diketahui, sektor otomotif nasional sampai sekarang menjadi salah satu kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Mitsubishi Mulai Ekspor XForce Buatan Bekasi ke Vietnam
Menurut data Kemenko Perekonomian, kontribusi ekspor produk otomotif nasional terhadap total ekspor produk manufaktur mengalami pertumbuhan pada 2023, mencapai 5,96 persen, meningkatkan dibandingkan tahun 2022, yang kontribusinya sebesar 5,14 persen.
Sementara berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Desember 2023 tercatat penjualan mobil di Tanah Air sebanyak 85.284 unit.
Adapun secara kumulatif, penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih pada 2023 adalah 1.005.802 unit.
Untuk penjualan domestik mobil listrik pada 2023 tercatat 17.147 unit dan ekspor mobil listrik tercatat 1.504 unit. Indonesia telah memproduksi mobil listrik sebanyak 15.358 unit dan mobil hybrid sebanyak 27.710 unit pada 2023.
Baca juga: Masa Depan Mobil Hybrid Terancam BEV, Harga Sudah Kalah Murah
"Pemerintah akan mendukung produsen untuk berinvestasi dan meningkatkan konten lokal," kata Airlangga.
"Saya berharap kehadiran Omoda E5 yang hari ini mulai diproduksi perdana di Indonesia dapat meningkatkan jumlah penggunaan mobil listrik di Indonesia dan meningkatkan daya saing industri otomotif," ujar dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.