Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suplai Daya Listrik Rumahan Masih Jadi Halangan Adopsi BEV

Kompas.com - 03/02/2024, 14:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengisian daya battery electric vehicle (BEV) masih jadi soal dalam mengadopsi kendaraan listrik berbasis baterai sebagai alat transportasi harian.

Pasalnya, dikatakan Ketua Umum Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (Koleksi) Arwani Hidayat, daya listik minimum supaya nyaman untuk memiliki BEV ialah 2.200 watt.

Sementara rumah di Indonesia masih banyak yang memakai daya listrik di bawah 2.200 watt. Belum lagi masyarakat yang tinggal di rumah susun atau apartment.

Baca juga: Toyota Pastikan Hilux Facelift Bebas dari Masalah Skandal Diesel

Home charging PLNPLN Home charging PLN

"Charging mobil listrik itu membutuhkan suplai daya. Daya di bawah 1.800 watt, walaupun bisa pakai dengan tegangan 8 ampere, dapat dikatakan agak suli," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/2/2024).

"Jadi kalau bisa listrik 2.400 watt. Jadi bisa pakai charging portable yang didapatkan dari pabriknya dengan daya 8-12 ampere charger-nya," lanjut Arwani.

Memang, perusahaan otomotif menawarkan layanan wall charger untuk menyelesaikan permasalahan atau halangan tersebut. Tetapi menurut Arwani, tetap saja daya listrik rumahan harus ditingkatkan.

Peningkatan daya listrik supaya pengisian BEV optimal, disarankan sampai 7.200 watt.

Baca juga: Belajar dari Kecelakan Fatal Bus Vs Mobil di Jalan Trans-Kalimantan

Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik PLN, sudah mendukung fast charging CCS-2Kompas.com/Daafa Alhaqqy Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik PLN, sudah mendukung fast charging CCS-2

"Kalau tidak mau ribet, tak perlu pasang di rumah atau naikkan daya listrik, manfaatkan Stasiun Pengisian Kendaraan Bermotor Listrik Umum (SPKLU) saja di PLN," ucapnya.

Menurut dia, kalau pemerintah mau serius mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi, baiknya memperbanyak jaringan SPKLU baik di ruang publik, kantor, maupun titik strategis lainnya.

"Ketika SPKLU sudah banyak, pengguna tidak pusing lagi untuk memikirkan lokasi pengisian daya karena opsi sudah banyak. Perlu dicatat, pengisian daya ini tidak perlu setiap saat," tutup Arwani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau