Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ducati Tidak Takut Kalah dari Tim Satelitnya Sendiri

Kompas.com - 08/01/2024, 17:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ducati mendominasi di kelas MotoGP dengan menurunkan delapan motor. Dengan memiliki tiga tim satelit, pabrikan asal Italia ini mengaku tidak takut jika timnya dikalahkan.

Sebenarnya, kondisi tersebut sudah terjadi pada musim 2023, di mana Francesco Bagnaia bersaing ketat dengan Jorge Martin dari Pramac Racing. Pasalnya, kedua pebalap tersebut menggunakan motor balap dengan spesifikasi yang sama.

Baca juga: Satu-satunya Mekanik Marc Marquez yang Ikut dari Honda ke Ducati

Ducati Lenovo dengan Pramac Racing menggunakan motor yang sama. Berbeda dengan Gresini Racing dan VR46 Racing, masih menggunakan motor tahun sebelumnya.

Pebalap Pramac Racing, Jorge Martin, saat memimpin balapan MotoGP Australia 2023 di Sirkuit Phillip Island, Sabtu 21 Oktober 2023. Balapan MotoGP Australia 2023 dimenangi oleh Johann Zarco. (Photo by WILLIAM WEST / AFP)AFP/WILLIAM WEST Pebalap Pramac Racing, Jorge Martin, saat memimpin balapan MotoGP Australia 2023 di Sirkuit Phillip Island, Sabtu 21 Oktober 2023. Balapan MotoGP Australia 2023 dimenangi oleh Johann Zarco. (Photo by WILLIAM WEST / AFP)

Dengan persaingan ketat tersebut, banyak bermunculan spekulasi tentang adanya team order. Namun, Ducati menepis kabar tersebut dan menegaskan bahwa persaingan antara kedua pebalapnya tetap sehat dan jujur.

Davide Tardozzi, Direktur Olahraga Ducati, mengatakan, pihaknya memiliki delapan motor Ducati yang diperlakukan secara adil. Bahkan, ketentuan tersebut juga sudah dijelaskan dalam kontrak.

Baca juga: Marquez Mengaku Mudah Adaptasi Dengan Ducati Desmosedici GP23

"Mereka bisa melihat semua data dari semua pebalap lain. Tapi kami tidak akan pernah, tidak akan pernah menghentikan salah satu tim lain melawan tim pabrikan," ujar Tardozzi, dikutip dari Motorsport.com, Senin (8/1/2024).

Marco BezzecchiTwitter.com/@VR46RacingTeam Marco Bezzecchi

"Mereka memiliki hak untuk melakukan yang terbaik, mereka memiliki hak untuk memiliki semua informasi untuk mengalahkan kami. Maka terserah kami untuk memiliki pebalap terbaik dan performa terbaik," kata Tardozzi.

Menurutnya, ini adalah mentalitas Ducati, sesuatu yang selalu mendorong untuk melakukan yang lebih baik dan menyediakan hal yang lebih baik. Selain itu, juga menyediakan motor terbaik untuk para pebalapnya.

Fabio Di Giannantonio saat berlaga pada MotoGP Qatar 2023Dok. @fabiodiggia49 Fabio Di Giannantonio saat berlaga pada MotoGP Qatar 2023

"Martin tidak kurang satu baut pun dari kami tahun ini, da memiliki apa yang kami miliki dan dalam waktu yang sama. Kami tidak pernah membawa komponen baru tanpa memiliki kemungkinan untuk memberikan komponen yang sama kepada Pramac," ujarnya.

Tardozzi menambahkan, Ducati tidak takut dengan para pebalapnya dan persaingan di dalam tim Ducati. Sebab, jika tidak, Ducati tidak akan menyediakan motor pabrikan untuk Pramac dan motor untuk dua tim satelit lainnya.

Alex Marquez saat berlaga pada MotoGP Thailand 2023Dok. Gresini Racing Alex Marquez saat berlaga pada MotoGP Thailand 2023

"Jadi, kami berbagi data dan jika kami takut, kami tidak akan berbagi data. Kami memberikan semua informasi terbaru kepada para pebalap yang berhak mendapatkannya. Jadi, kalau kami takut, kami tidak akan melakukan ini. Kami memiliki pendekatan yang berbeda. Itu berarti kami berpikir bahwa kompetisi di dalam Ducati, yang berarti antara tim-tim Ducati meningkatkan level di dalam Ducati," ujar Tardozzi.

"Kami senang memiliki kompetisi internal semacam ini yang memungkinkan kami untuk berkembang dalam data dan para insinyur kami sangat senang memiliki delapan kemungkinan dengan delapan pebalap untuk melihat apa yang terjadi pada motor," kata Tardozzi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com