Operasi Lilin 2023 Berjalan Sukses, Ini Catatan Polisi Selama Nataru

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyebut bahwa pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 yang dinamakan Operasi Lilin Jaya 2023, berjalan sukses.

Dalam artian, tidak ada suatu kasus atau kondisi yang diluar ekspektasi Polisi. Seluruh kebijakan antisipasi kepadatan lalu lintas pun diklaim tepat sasaran.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menaati peraturan lalu lintas selama melaksanakan perjalanan mudik dan balik Nataru 2023/2024," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol. Erdi A. Chaniago dalam keterangannya, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Calon Sirkuit Baru di Amerika buat MotoGP

Shutterstock/Catwalk Photos Ilustrasi kemacetan di Bali. Dinas Perhubungan Provinsi Bali mencatat ada sekitar 871.607 wisatawan dan 98.907 unit kendaraan yang memadati Pulau Dewata selama libur Nataru

"Sehingga Operasi Lilin 2023 berjalan dengan sukses dan lancar,” lanjut dia.

Lebih lanjut, selama operasi tersebut tercatat bahwa kapal yang beroperasi di Indonesia sebanyak 9.120 perjalanan dengan total penumpang sebanyak 1.487.458 orang.

Kemudian, jumlah kendaraan bermotor roda dua tercatat sebanyak 121.303 unit, kendaraan bermotor roda empat 188.772 unit, bus 16.948 unit, dan truk 105.547 unit.

Terkait kecelakaan lalu lintas selama Operasi Lilin Tahun 2023, terdapat 2.908 kejadian, dengan rincian 432 orang meninggal dunia, 379 orang luka berat, dan 3.671 orang luka ringan.

Baca juga: Semakin Ramai, Porsi Penjualan Mobil Listrik Bisa Capai 5 Persen 2024

KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kondisi kemacetan yang terjadi di pintu masuk Puncak atau tepatnya di Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/12/2023) pukul 09.30 WIB

Selain itu, terkait dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dalam periode yang sama, Polri menilai masyarakat melakukan aktivitas dalam keadaan aman, tertib, dan terkendali.

"Meski demikian, terdapat gangguan kejahatan kamtibmas sebanyak 11.476 kasus, pelanggaran 378 kasus, bencana 227 kejadian, gangguan kamtibmas 1.639 kejadian, dan kasus menonjol 61 kejadian," kata Erdi.